Satu kata, satu luka

Oleh: Meidiana Shavira

Blurb

Kadang, satu kata bisa menyembuhkan. Tapi satu kata juga bisa melukai seumur hidup.
Namaku Disa. Aku ingin menjadi penyanyi seperti ibuku, walaupun beliau bukan penyanyi yang sering tampil di tv tapi ia menyanyi pada konser-konser komunitas, undangan band dan masih banyak lagi. Dulu ia sering pulang pergi Jakarta - Bandung hanya untuk bernyanyi dengan band jazz nya. Tapi mimpi itu bagiku rasanya seperti lampu panggung yang padam sekali setiap kali aku mencoba menyalakannya.
Aku tinggal bersama dua tante yang kepribadiannya bagaikan langit Jakarta di pagi hari dan malam hari.
Ayahku ? ia hanya luka.
Ibuku ? ia juga menjadi jarak.
Adikku ? dunia yang tak pernah benar-benar terasa milikku. Seperti dunia lain yang susah ku sentuh.
Di tengah hiruk piruk Jakarta, aku berlari mengejar mimpi sambil mencoba merekatkan kepingan diriku yang tercecer.
Di jalan itu, aku bertemu tawa baru, cinta pertama, dan ketakutan-ketakutan yang akhirnya berani aku buka satu-satu.
Tapi ketika suara ibu muncul kembali dalam sebuah rekaman lama lebih indah dari semua kenangan, aku mulai bertanya :
Suara siapa yang sebenarnya ingin ku dengar? Suaranya . . . atau suaraku sendiri?

Lihat selengkapnya