Ada malam-malam ketika Jakarta terasa terlalu bising, tapi di dalam kepalaku justru lebih bising lagi.
Aku duduk di balkon kecil rumah tante Widuri, memandangi lampu-lampu perumahan. Kadang setiap rumah itu punya suara, supaya aku nggak perlu mendengar suara-suaraku yang lain. Suara ayah yang membuatku mengerut, suara ibu yang terlalu pelan, suara hatiku yang sering aku abaikan.
Aku ingin bernyanyi. Sederhana kan?