Satu Langit Dua Cerita (Kosakata Cinta di La Sorbonne)

Martha Z. ElKutuby
Chapter #2

Simposium Pakistan

“Sudahlah! Hentikan dulu debatnya. Kalian mau dibantu nggak, nih?”

Kayla sejak tadi kesal melihat Rudi yang selalu mempermasalahkan setiap bab dari sebuah proposal sponsorship mereka. Beberapa waktu lalu, mereka sangat kompak untuk menyelesaikan proposal ini sampai selesai. Namun, ada-ada saja kekesalan Kayla kepada Rudi. Terutama Hasbi.

Bukan Kayla tak menyukai Rudi dan Hasbi, hanya saja mereka selalu membahas hal-hal yang membuat Kayla sangat tidak suka dengannya. Belum lagi urusan Kayla dengan Mustafa yang memang akhir-akhir ini membuatnya lelah.

“Jadi, bagaimana?”

Hasbi kembali membuka obrolan grup mereka yang sejak tadi panas dan diam sebentar karena menunggu respon dari penghuninya. Ada Mustafa juga yang ikut membaca obrolan ringan itu.

“Begini saja, ini proposal harus dikonsultasikan dengan orang yang benar-benar paham tentang isinya. Kalau ada kawan-kawan di sini yang kenal salah seorang yang paham dengan proposal ini. Boleh diusulkan di sini.”

“Ya. Kamu benar, Rud!”

“Kayla mana?”

Hasbi merasa khawatir dengan Kayla yang sejak tadi tidak muncul di grup ini. Kemungkinan, Kayla sudah bosan dan pergi begitu saja. Dia sedang sibuk menjelaskan kondisinya saat ini kepada Mustafa. Pacarnya yang sejak beberapa bulan ini lumayan membuat stres berat.

Belum lagi tugas-tugasnya yang menumpuk karena galau. Dia tak bisa memegang apa pun selain handphone mungilnya. Ada saja telpon dan pesan yang membuat hatinya terluka. Menyakitkan!

***

“Apa maumu?”

“Aku tak mau apa-apa.”

“Lalu?”

“Jika kamu pergi ke Pakistan, aku harus ikut serta denganmu.”

“Maksudmu apa?”

“Ya. Aku tak akan membiarkan siapa pun laki-laki yang akan bersamamu dan dekat denganmu.”

“Kamu egois! Ini urusanku dan duniaku. Kamu tidak pernah capek-capeknya mengatur hidupku yang belum halal untukmu, Mus!”

“Kamu bilang belum halal?”

“Memang belum halal. Kamu mau bicara apa lagi?”

Kayla setengah membentak kepada Mustafa. Mustafa memang sejak dulu mengejar dan menyukai Kayla. Namun, Kayla tidak pernah menanggapi dengan serius. Kayla hanya memaksakan hatinya untuk mencintai Mustafa. Dia takut, ketika menolak Mustafa. Mustafa akan menunjukkan wajah bengisnya.

“Intinya, aku ikut denganmu!”

Lihat selengkapnya