Satu Langit Dua Cerita (Kosakata Cinta di La Sorbonne)

Martha Z. ElKutuby
Chapter #15

Cegatan Mustafa

Langit masih mendung. Kampus UIN Jakarta hari ini akan didatangi hujan. Hawanya masih panas. Bahkan, kali ini lebih panas dari biasanya. Padahal, sudah memasuki musim dingin. Tetap saja cuaca tidak bersahabat.

Beberapa waktu lalu aku sempat membaca berita online dari media temanku. Dia langsung meliput ke BMKG. Katanya cuaca saat ini sangat ekstrim. Apalagi dalam enam bulan ke depan akan terjadi panas yang tidak menentu juga hujan yang tidak akan teratur datangnya kapan.

“Hei. Apa kabar?”

“Astaghfirullah!”

“Haha. Kaget amat, bro?

“Gimana nggak kaget. Kamu cegat begini. Masih pagi juga. Jam berapa sih kamu keluar rumah?”

“Kenapa emang?”

“Habis cepat amat sampai di sini?”

“Bukan urusanmu kali, Rud!”

Pagi itu Mustafa sudah tiba di kampus Rudi. Ada sesuatu yang akan ditanyakannya kepada Rudi. Tentu saja perihal Kayla. Kayla sengaja tidak memberitahukan Mustafa perihal keberangkatannya ke Sorbonne. Mustafa sangat geram dan marah.

Dari jauh Hasbi sudah mengikuti mereka berdua dan tanpa disengaja membuat Hasbi penasaran dengan mereka. Seperti biasa. Rudi pasti akan berbicara di kantin kampus. Dia akan menghabiskan lagi uangnya untuk makan disana. Asalkan ada teman bicara, Rudi betah berlama-lama disana. Biasanya ada Hasbi yang menemaninya.

Hasbi mengikuti mereka ke kantin itu. Menu sarapan yang sangat menggetarkan cacing dalam perutnya. Awalnya tidak akan makan lagi di kantin. Kali ini Hasbi tidak akan tahan. Selama dengan Rudi, dia bisa tahan hanya minum teh saja. Kali ini dia tak tahan dengan wanginya soto ayam.

Lihat selengkapnya