Satu Langit Dua Cerita (Kosakata Cinta di La Sorbonne)

Martha Z. ElKutuby
Chapter #23

Hari Pertama Kerjaku

Associated Press of Pakistan App Lahore! Kantor berita Pakistan di Lahore. Gedung sederhana itu membawaku kepada kenangan ketika berkantor di Indonesia. Kantor berita Indonesia juga sederhana dengan sarat sejarah.

“Welcome to our office!31 sapa Salman dengan manis.

“Thank you, Sir!”

Aku menyunggingkan senyum manisku pagi itu kepada Salman. Pria itu menjadi salah tingkah menanggapiku. Aku hanya biasa saja. Buatku memberikan penghormatan jauh lebih baik begini.

Salman mengajakku ke ruangannya. Aku dan Salman memulai obrolan seputar rencana peliputan sejarah Pakistan dan juga konflik Pakistan dan India. Tak lepas dari isu islamophobia dari kalangan Hindustan kepada muslimin. Jauh dari itu juga disebabkan perebutan wilayah kekuasaan di perbatasan Pakistan dan India, di Kashmir.

Lama berbincang juga kadang tertawa dengan berbagai lelucon. Kapan terakhir aku tertawa lepas kalau bukan bersama Kayla di Kota Tua. Hari ini membuatku nyaman dihadapan Salman. Aku melemparkan senyumku ke ruangan yang luas itu.

Dari kaca jendela yang besar itu, terlihat corak Lahore secara jelas. Sudut manapun bisa diterjemahkan dari ruangan Salman ini. Aku berjalan sedikit menuju jendela dan kagum dengan luasnya negara ini.

“Do you like that?32

Aku menganggukkan kepalaku. Lalu, tersenyum sendiri. Aku kembali duduk di sofa tamu ruangan itu. Tak lama aku pamit keluar menuju ruanganku. Aku harus bersiap untuk jalan besok untuk mempelajari wilayah Pakistan. Terutama wilayah konflik di Kashmir.

***

“Kita akan menuju area perbatasan Pakistan dan India dulu. Kashmir!” Bimo melajukan mobilnya.

“Oke. Apakah disana ada yang bisa dimintai penjelasan seputar ini?”

“Ada. Tapi, mereka tidak mau membahas lagi.”

“Hmm.”

Efek dari semua kejadian adalah trauma berat. Masyarakat perbatasan Pakistan dan India terkena itu. Sebagian ada yang nekad untuk menceritakan kisah perebutan wilayah perbatasan ini. Sebagian lagi akan menyimpannya sendiri. Ada kecaman dari India bahwa mereka tak pernah salah kepada muslim Pakistan.

Lihat selengkapnya