Memulai musim dengan rasa yang berbeda membuat Kayla tak akan bisa menyerah untuk menggapai cita-citanya. Bukankah dia sudah berjanji sejak awal kepadaku untuk menyelesaikan semua studinya. Namun, buatnya masih berat karena harus berpisah.
“Bukankah kamu orang kuat yang pernah aku kenal, Kay?” Ahmed tiba-tiba saja menghampiri Kayla yang sedang melamun di Perpustakaan.
Bibliothèque de la Sorbonne! Sebuah perpustakaan tua dengan desain sangat unik. Luas dan nyaman untuk berdiskusi dan mencari literatur sebagai referensi seluruh dunia. Apalagi literatur sastra dan filsafat. Disini lengkap.
“Ahh... Huff...! Ahmed! Buatku kaget saja. Bisa aja kamu bicara begitu!” celoteh Kayla.
“Ya. Lupakahlah kesedihanmu. Insya Allah, aku yakin kamu akan bertemu dengan kakakmu sesegera mungkin. Ingat, ada Allah!”
“Ya. Ada Allah!”
Kayla tersenyum membalas senyuman Ahmed yang selalu menemaninya ketika di kampus. Apapun yang terjadi di kampus, Ahmed selalu siap untuk Kayla. Entah apa yang sedang dicari Ahmed. Kayla hanya diam saja. Dia hanya menganggap sebagai pertemanan biasa.
“Mau keluar nggak?” ajak Ahmed.
“Kemana?”
“Ikuti aku saja! Kamu belum pernah keliling Sorbonne kan sejak sampai di sini?”
“Ya.”
“Oke. Buruan beresin paper-mu. Aku tunggu.”
Kayla merapikan semua berkas-berkas kuliahnya. Dia kembali berjalan dengan Ahmed menyusuri Rue de la Sorbonne. Sepanjang jalan banyak tempat penginapan dan juga kafe-kafe Prancis. Tidak hanya itu, salju pun sudah jatuh satu per satu menghiasi setiap langkah dan cengkrama mereka berdua.
Jaket tebal memang idola saat musim dingin tiba. Begitu pula dengan Kayla. Sepanjang jalan sibuk memperhatikan pakaian-pakaian setiap orang yang berselisih jalan dengannya.
“Cantik sekali ya pakaian disini. Semuanya serba tebal. Aku suka.”
“Kamu suka musim dingin, Kay?”
“Ya. Aku suka. Kamu tahu apa itu makna musim dingin atau musim salju?”
“Apa itu?”
“Musim dingin membuat inspirasiku hidup dan aku nyaman dengan itu. Tidak hanya itu, musim dingin itu juga aku bahagia dan berdiam diri di kamar menyelesaikan setiap impianku.”
“Oh ya? Beruntung kamu bisa kuliah disini. Bisa menikmati musim dingin disini. Aku memang tidak terlalu suka dengan musim dingin. Karena keindahan tempat ini akan hilang karena musim dingin. Apalagi musim salju. Kamu baru kali ini menikmati salju, kan?”