“Dok, berapa hari lagi Kak Hanifa akan sadarkan diri?” Kayla semakin cemas.
“Berdoa saja. Untuk dioperasi pun belum bisa. Saya masih mengeceknya secara rutin dulu. Kamu tenang, ya.”
“Aku tak bisa tenang, Dok! Berikan aku kepastian.”
“Kepastian itu hanya ada pada Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa.”
Kayla hanya terpaku menangis di depan dr. Josh. Masih sedih dan sakit hatinya melihat keadaan seperti ini. Dia juga tak akan mau memberitahukan kondisiku kepada orangtuaku. Hanya saja, saat ini dia harus tenang dulu.
“Ikut aku, yuk!” Rudi mengajak Kayla ke taman rumah sakit.