Satu Mie Tiga Mangkuk

Moycha Zia
Chapter #7

Chapter #7 Sandal jepit yang hilang

Pagi itu, suasana di rumah Rahma sedikit berbeda. Bukannya riuh dengan persiapan sekolah atau sarapan mi, justru terdengar suara keributan kecil dari arah halaman belakang. Intan mondar-mandir dengan wajah cemberut, sementara Bunga tampak bingung mengikutinya.

Intan, “Ibuuu! Sandal jepit Intan hilang satu!”

Rahma muncul dari dapur dengan tangan masih memegang sendok nasi, “Hilang? Sandal yang mana, Nak?”

Rahma mendekat mencoba membantu mencari sandal jepit yang di maksud Intan adalah satu-satunya sandal miliknya yang masih layak pakai. Sandal itu sudah agak usang, namun masih cukup nyaman untuk di pakai pergi ke madrasah atau bermain di gang.

Rahma, “Coba di ingat-ingat terakhir kali Intan pakai dimana? Apa jatuh di jalan?”

Intan menjawab dengan yakin, “Tidak, Bu! Kemarin sore Intan lepas di sini, di dekat ember cucian. Tadi pagi Intan sudah tidak ada satu.”

Mereka bertiga pun mulai mencari. Di bawah meja, di balik pot bunga, bahkan di bawah jemuran. Namun, sandal jepit sebelah kanan itu benar-benar lenyap. Wajah Intan semakin muram. Tanpa sandal, ia harus memakai sandal Bunga yang terlalu kecil, atau paling tidak berjalan tanpa alas kaki.

Intan mulai merenggut, “Bagaimana ini, Bu? Intan kan ma uke madrasah. Nanti intan pakai apa?”

Rahma menghela napas pelan, “Sudah di cari baik-baik? Mungkin terselip dimana begitu?”

Bunga yang sedari tadi diam, tiba-tiba menunjuk ea rah Semak-semak bambu sudut halaman.

Bunga, “Bobo sana.”

Rahma, “Ada apa, Nak?”

Bunga berjalan pelan ke arah Semak, lalu mengintip ke dalamnya. Rahma dan Intan mengikutinya dengan penasaran. Dan benar saja, tersangkut di antara dahan-dahan bambu yang rimbun terlihat sehelai kain biru yang agak kotor. Itu adalah sandal jepit Intan. Rupanya kemarin sore Intan berlari, sandal itu tersangkut dan terlempar masuk ke dalam Semak.

Wajah Intan langsung berseri-seri, melompat kegirangan, “Yeay! Ketemu pintar!”

Rahma mengambil sandal itu membersihkannya sedikit dari kotoran daun. Meskipun hanya sebuah sandal jepit usang, penemuannya membawa kelegaan yang luar biasa. Masalah kecil yang sempat membuat wajah Intan murung kini berganti dengan senyum ceria. Keterbatasan mengajarkan mereka untuk menghargai setiap barang, sekecil apapun itu.

****

Lihat selengkapnya