Satu Mie Tiga Mangkuk

Moycha Zia
Chapter #13

Chapter #13 Berjualan gorengan

Beberapa hari kemudian. Halaman deoan rumah Rahma yang sempit kini terlihat berbeda. Ada meja kayu kecil yang agak reot, di tutupi taplak sederhana. Di atasnya, tampak nampan-nampan berisi aneka gorengan, ada bakwan, tempe mendoan, tahu isi. Aroma gurih minyak panas mulai tercium. Rahma mengenakan daster panjang sederhana, namun bersih. Bunga bermain di dekatnya, sesekali tertawa riang, sudah pulih sepenuhnya. Keberadaan Bunga yang sehat menjadi semangat terbesar bagi Rahma.

Rahma mulai menata gorengan dengan hati-hati, “Nah, Bunga sayang, ini jualan Ibu. Semoga laris manis ya.”

Bunga mendekat, lalu menunjuk gorengan, “Ibu enyak!”

Rahma tersenyum lembut sambil mengelus kepala Bunga, “Iya, Nak. Enak, kok. Ini kan Ibu yang buat pakai cinta.”

Tidak lama kemudian Bu Sari lewat depan rumah Rahma.

Bu Sari menghentikan langkahnya sambil menatap dagangan Rahma dengan senyum, “Wah, Rahma! Rajin sekali kamu. Jualan ap aini?”

Rahma mengangguk hormat, “Iya, Bu. Jualan gorengan. Modal seadanya, Bu. Dari sisa uang kemarin, saya sisihkan sedikit untuk beli bahan. Daripada diam saja, Bu. Saya harus usaha untuk Bunga dan Intan.”

Bu Sari mengacungkan jempol, “Bagus itu, Nak! Semangat! Pasti laku keras ini. Masakanmu kan enak. Ibu beli bakwan lima ya.”

Wajah Rahma berseri, “Siap, Bu! Terima kasih banyak, Bu.”

Rahma dengan cekatan mengambil beberapa bakwan dan membungkusnya. Hatinya menghangat melihat dukungan Bu Sari. Iat ahu, perjalanan ini tidak akan mudah, tapi semangatnya membara. Senyum Bunga yang kini ceria adalah bahan bakar utamanya.

Lihat selengkapnya