Kemilau sinar Mentari dipagi hari yang sudah tinggi menerobos celah celah ventilasi kamar dengan nuansa serba putih,cahayanya memberikan kesan keemasan menerpa wajah seorang gadis yang masih terlelap diatas ranjang bergerumul dengan selimut putih bersihnya memberikan kehangatan akan udara pagi yang masih terasa dingin.kicauan burung sudah bernyanyi riang ingin didengar oleh semua orang yang sudah sibuk akan aktifitas dikota Jakarta yang padat ini.
drrrt drrtt drttt...getaran handphone disertai dengan nada dering dengan volume maksimal tak henti hentinya berbunyi dari ponsel yang berada diatas meja disamping tempat tidurnya.
Reina,gadis berwajah asli Indonesia berkulit putih itu dengan malas meraih handphone disamping tidur nya,perlahan dia buka kedua bola matanya yang sepertinya sulit untuk terangkat karena rasa kantuk yang tak kunjung hilang,namun ia paksakan untuk melihat panggilan dan pesan lewat watsapp siapa yang masuk dipagi hari.
"haaahh"matanya terbelalak kaget saat melihat jam di handphonenya menunjukan pukul 7.15 menit.
"aduuuh kesiangan lagi gue,"gerutunya sambil mengacak ngacak rambutnya yang sedikit ikal,kemudian diliatnya paggilan telp sudah 5 kali "RAKA"dan kemudian dia buka wattsaap nya,"otw" dari RAKA
"haduuhh mampus,Raka dah otewe"Reina langsung loncat dari tempat tidurnya dan bergegas ke kamar mandi.Selang tak begitu lama,suara ketukan pintu mengagetkan Reina yang sedang asik mandi,
"Rei...Reina...ada Raka....cepetan mandinya"terdengar teriakan suara seorang wanita yang nampaknya tidak asing ditelinga Reina.
"Astaga Raka...dia dah nyampe aja,cepet banget"gerutunya sambil memijit mijit kepalanya yang masih berbusa.
"iya bu...bilang Raka,Reina masih siap siap jangan bilang masih mandi ya bu!"
"haduh kamu nih kebiasaan..."umpat ibunya sembari menarik gagang pintu menutup kamar Reina,kemudian menghampiri Raka yang sedang berdiri di depan pintu rumah minimalis itu.
"nak Raka...."panggil ibu Reina kepada seorang lelaki yang sedang berdiri membelakangi pintu rumah itu,Lelaki itu perlahan memutar badannya mencari sumber suara yang menyerukan namanya.
"iya tante"jawab lelaki yang dipanggil Raka dengan kedua sudut bibirnya yang terangkat dengan indahnya.
Wajahnya yang tampan,rahangnya yang tegas,dengan hidung mancung yang sedang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil,dengan bibirnya sedikit tebal namun berwarna cerah yang selalu tersenyum manandakan keramahannya didepan orangtua Reina.
"maaf ya nak Raka,Reina masih siap siap....eeh enggak maksud tante,masih mandi, kamu tunggu sebentar ya nak"
"iya tante ga papa"jawab Raka dengan senyuman diwajahnya,menambah ketampanan Raka.
"duduk dulu nak,biar tante siapin teh buat kamu"
"ga usah repot repot tante"
"eee ga papa udah kamu duduk dulu"suruh ibunya kemudian Raka pun terduduk di kursi depan rumah Reina,mencoba untuk santai menunggu Reina dengan kebiasaannya yang selalu tak tepat waktu.
Dan setelah lima belas menit kemudian Reina datang dengan tergesa gesa menghampiri Raka yang sedang mengotak atik handphone nya.
"Raka ayo jalan!!"
Raka teranjak dari tempat duduknya dengan agak bingung,kedua bola matanya naik turun melihat penampilan Reina yang hanya menggunakan kaos oblong dengan rambut yang masih agak basah dengan jaket yang ia pegang di tangan kirinya sementara bahu kanannya menggendong tas nya sebelah,Reina memang terkenal dengan pribadinya yang cuek,dia tak begitu peduli akan penampilannya apalagi di depan Raka,meskipun sebenarnya dia memang cantik dengan kealamiannya.
"kamu yakin udah rapih kaya gini"tanya Raka mengerutkan dahinya,
"yakinlah....udah ayo ntar kita telat lagi ke kampus"ujar Reina kemudian mendahului Raka menuju Mobil,
"hehh ga pamit dulu sama nyokap"
"ooiya lupa...."dengan langkah cepat Reina berbalik dan memanggil ibunya,
"bu.. Reina jalan yahh"pamit Reina kemudian menarik lengan Raka untuk segera masuk kedalam mobil Raka.
Di perjalanan,Raka hanya diam namun sesekali dia menahan tawa melihat tingkah Reina yang masih sibuk menggunakan pelembab diwajahnya.rambut ikal basahnya tergerai begitu saja,nampak belum ada sentuhan apapun dari tangannya
"makanya tepat waktu,jangan senengnya telat mulu,jadinya kan ga repot gini"ungkap Raka dengan senyuman diwajahnya seolah olah mengejek Reina.
Reina hanya melirik menaik turunkan bola matanya melihat Raka yang terlihat rapi mengenakan kemeja biru dongker yang disisipkan kedalam celana krem panjang dengan ikat pinggang melingkar di perutnya yang rata meskipun dalam posisi duduk.dia memang tak pernah gemuk semenjak dia tumbuh dewasa,apalagi sekarang,mungkin karena dia kuliah di Kedokteran,maka dari itu dia selalu menjaga pola makannya,menurutnya kesehatan dan penampilan adalah nomer satu untuknya,bahkan Raka sendiripun sesekali nge Gim untuk menjaga bentuk tubuhnya tetap Ideal,Aroma tubuh Rakapun yang khas Cool Maskulin sedari tadi sudah menusuk indra penciuman Reina.
"ko diem aja tumben"imbuh Raka memancing Reina,awalnya Reina hanya diam seribu bahasa karna dia tau Raka adalah orang yang konsisten terhadap waktu,dia tidak mau nanti malah ada perdebatan antara mereka berdua,namun dengan sedikit rasa malu Reina mulai membuka suara.
"maaf telat"ucap Reina sejenak menunduk menghentikan tangannya yang sedang asik menyisir rambutnya yang masih berantakan.
"makanya konsisten sama waktu,punya hobi ko telat bukan berprestasi"
"diiih Raka mulai deh sombongnya,kan aku dah minta maaf"
"bukan sombong hanya mengingatkan"
"mengingatkan apa coba,orang sombong ko,bawa bawa prestasi mentang mentang berprestasi"gerutunya lagi sambil melanjutkan menyisir rambutnya.
"ya udaaaah iyaa..tapi kamu udah sarapan belom?"meskipun Raka yang kerap kali dibuat menunggu dan dibuat kesal,namun lagi lagi Raka selalu pengertian pada Reina.
"belom"jawab Reina cepat