Hari sabtu dirumah Reina,
Otak Reina ngelag untuk sesaat,kepalanya mau pecah rasanya,dia benar benar buntu memikirkan alur cerita apa yang hendak dia buat,dia masih gusar dikamarnya sendiri,sesekali ibunya meneriakinya untuk menyuruhnya makan,namun lagi lagi dia menolak,rasanya masih belom plong,jika dia belom menulis apa apa untuk naskah dramanya itu.
"REiii...Reii..."sapa ibunya membuka pintu kamar Reina.
"iya bu,..."
"itu ada temen kamu diluar"
("temen...bukannya gue dah bilang Raka jangan dateng dulu mau fokus dulu bikin Naskah")gumamnya dalam hati,kemudian Reina membuka pintu kamarnya,
"Raka bu?"tanya Reina penasaran.
"bukan,udah kamu samperin aja"
"bukan ...siapa?"kata Reina penasaran kemudian memeriksanya sendiri kedepan.
Dan begitu terkejutnya Reina saat mendapati Arimbi,Agam,Arya dan Felicia ada di depan rumahnya.
"haaa kalian..."
"haii Re...."kata Arimbi tersenyum,
"kalian ngapain kesini?"
"kita mau bantuin kamu ngasih ide buat bikin naskah"jawab Agam semangatt
"haduuhh...ga usah gue mikir sendri deh"
"tapi kita disuruh pak Ali Re,katanya suruh bantuin kamu,makanya kita langsung kesini"jawab Feli sekenanya..
Reina menghela napas panjang,baru kemudian mempersilahkan mereka masuk dan membawanya ke halaman belakang,
Itu adalah tempat untuk bersantai atau berkumpul keluarga besar jika sedang ada acara,dimana terdapat pelataran belakang kecil rumah yang dijajarkan dengan taman atau kebun kecil milik ayah Reina,berbagai bunga dan beberapa tanaman buah ayah Reina tanam disitu,rumah Reina memang tidak begitu besar seperti rumah rumah temannya yang bisa dibilang kaya,namun ayah Reina mendesain rumah itu senyaman mungkin untuk ditinggali,khususnya dia sudah menyiapkan tempat yang memang nyaman untuk kumpul teman teman Reina,karna dia tau rumah Reina paling sering dijadikan basecamp jika sedang kerja kelompok ataupun untuk mendiskusikan sesuatu..
"waaa....disini seger banget"kata Agam girang langsung belingsatan ke kebun milik ayah Reina,mencari cari apa yang dia mau.
Reina hanya tersenyum kecil dengan tingkah agam,dia tau Agam bukanlah pribadi yang hangat dikeluarga Agam sendiri,keluarga Agam merupakan keluarga yang kaya raya yang membatasi Agam dengan segala macam peraturannya,rumah Agam besar namun selalu kosong,hanya Agam dan pembantu,kedua orangtunya selalu sibuk dengan bisnisnya,sementara kakaknya pun jarang dirumah,maka dari itu Reina selalu mencoba mengerti Agam yang memang sebenarnya dia adalah sosok yang mengasyikan.
"ayah lu emang seneng nya bercocok tanam ya Re,pohon apa aja disini ada,pohon cabe,pohon bayam,kangkung,ada bunga mawar,bunga melati,....terus ada pohon berry,"
"manaa?"sontak Arya langsung mengedarkan pandangannya,membuat jidat Reina berkerut tertuju pada Arya yang tak seperti biasanya cuek dan banyak diam.
"ada pohon apel,pohon kiwi,anggur,ya ampuuun,cerry,peer........"lanjut Agam melantur kemana mana.Reina hanya menghela nafas panjang dengan tingkah Agam yang mulai menggila,terlalu mengada ngada,
"seriusss?"Arimbi mulai penasaran
"sebanyak itu pohon buah disini?"Arya yang biasa no komen ini mulai menanggapi
Reina melirik heran kearah Arya,dan entah dia memang sedang ikut bercanda,atau dia memang benar benar bodoh mempercayai ucapan Agam.
"iya tuuuh banyak lohh,tanamannya"tambah Agam lagi sembari menunjuk nunjuk tanaman yang terlihat agak riimbun.
"ehh ehhh lu berdua percaya aja si sama Agam,"Reina mulai angkat bicara,mendengar pembicaraan yang sudah tidak normal.
"itu tadi katanya,ada buah berry kiwi dan..."kata Arya yang mulai penasaran
"lu liat ga? ada pohonnya?"tanya Reina setengah emosi
"eng enggak sih Re heee"tak biasanya Arya terlihat konyol,
"ya udah lu percaya aja sama Agam,yang suka ngelantur"
"jadi Agam boong nih,"tukas Arimbi ikut kesal,
"hhhhhhh....cuman ada pohon anggur,strawberry sama pohon mangga pohon lain lain yang disebutkan Agam itu ga ada toloong deh,kalian berdua kenapa pada oon oon banget sih"ucap Reina menghela napas panjang,
"ettt bener bener nih orang,gue fikir emang beneran ada,tanaman bokap lo nambah Re"kata Arimbi dengan polosnya yang memang sering maen kerumah Reina
Karena kesal lalu Arimbi mengejar Agam,Arya pun tumben ikut mengejar Agam juga,Reina dan felicia hanya tersenyum sambil geleng geleng melihat tingkah mereka bertiga,