Setelah Wisuda hari itu,Raka pulang kerumah dengan kedua orang tuanya,tanpa Raka ketahui sama sekali,sepulangnya dia dirumah,Ayah Raka ternyata telah menyiapkan makan malam mewah,yang mengundang seluruh keluarga besar Ayah Raka yang memang termasuk kedalam golongan konglomerat.
Bahkan kehadiran Raka sendiri disambut meriah akan keluarga itu,sebenarnya Raka tidak suka akan perlakuan ayahnya yang berlebihan.Raka lebih senang menyendiri dikamarnya tanpa diganggu orang orang yang ada dirumah itu,yaitu para saudara tirinya
“Selamat ya pak Dokter atas prestasinya yang sangat membanggakan keluarga!”ucap seorang lelaki yang masih muda dengan gaya songongnya menghampiri Raka lalu mengalungkan tangannya di pundak Raka
Raka hanya tersenyum sinis membalas perlakuan kakak iparnya itu,
“wah Raka selamat yahh….!”ucap seorang wanita dengan penampilan glamornya yang ternyata adalah adik dari ibu tiri Raka
Lagi lagi Raka hanya membalas dengan senyum terpaksanya,dia sangat tidak suka jika keluarga besar Wardhana berkumpul dirumah itu,untuk acara apapun,
“wahh kakak pasti sangat bangga memiliki anak bungsu seperti Raka yah”ujar Seorang lelaki yang wajahnya begitu mirip dengan ayah Raka yang tak lain tak bukan adik dari Ayah Raka
“Selamat ya Raka untuk prestasinya!”ucap seorang lelaki yang umurnya tak jauh dari Raka,dia adalah kakak tiri Raka yang kedua,
Raka memiliki tiga saudara tiri yang ketiga saudara nya sendiri adalah lelaki.semua kakak tiri Raka sangat bergantung pada ayah Raka,dan semua nya pun memipin masing masing perusahaan milik Ayahnya
Terkecuali Raka yang dari awal memang sudah merecanakan ingin berjalan dikaki sendiri,tanpa selalu melibatkan orang tuanya,dia sama sekali tidak tertarik akan segala macam kemewahan dirumah itu,ataupun jabatan yang selalu diperebutkan oleh para kakak tirinya yang licik.
Hanya satu kakak tirinya yang masih baik dan peduli akan dirinya,yaitu Evan,dia selalu membela Raka ketika Raka diperlakukan semena mena oleh saudara tirinya.
“Raka selamat yahh”ucap Evan kemudian memberikan pelukan hangat pada Raka.
“gue harap lo bisa jadi Dokter terbaik,dan bisa selalu banggain papah”tutur Evan dengan senyum diwajahnya.
“thanx bro..”balas Raka juga tersenyum,
Semuanya yang hadir turut memberikan selamat kepada Raka,ada raut tak suka diwajah ibu Tiri Raka yang nampaknya tak indahkan oleh Raka,dia hanya bersikap acuh tak mau peduli dengan segala macam perlakuan keluarga ayah Raka yang memang secara terang terangan menunjukan rasa iri terhadapnya.
Raka mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru rumah mewah yang bagaikan istana itu,mencari cari sosok yang ingin dilihatnya,kemudian dia melajukan langkahnya menaiki anak tangga yang melingkar beralaskan marmer seperti ubin rumahnya.
hingga sesampainya dia diatas,sampai lah dia disebuah ruangan dengan pintu lebar lalu dia mengetuk pintu itu.
"yahh siapa?"terdengar suara wanita dari dalam sana,menghentikan gerakan tangan Raka
"Raka..."
"iya masuk...!!"jawabnya singkat,kemudian Raka pun membuka pintu kamar itu,di dalam sana terlihat begitu luas dengan nuansa serba putih,ada sebuah tempat tidur berukuran king Size dengan ranjang yang disesuaikan dengan ukuran kasurnya,pandangan Raka kembali bergulir hingga menemukan seorang wanita yang sedang asik membaca buku di Sofa yang memang ada dikamar itu.
"Nak...!"sapa wanita itu tersenyum lalu beranjak dari tempat duduknya lalu dengan segera memeluk Raka dengan erat
"Selamat ya sayang atas prestasimu...mamah bangga"ucapnya lalu mencium kening Raka dengan airmata yang menetes diwajahnya
"trima kasih mamah..."ucap Raka tersenyum lalu kembali memeluk hangat ibunya.
"ayo nak duduk "ibu Raka mengajak Raka untuk duduk disofa itu
"kamu mau apa sama mamah? apapun yang kamu mau,mamah akan berikan,apapun itu"
Perlahan Raka menggenggam kedua tangan ibunya itu,lalu memandangi ibunya yang amat dia sayangi itu
"Raka ga minta apa apa sama mamah,"
"lohh ko"
"Raka..cuman ingin,mamah bahagia itu ajah"
"kamu tuh ngomong apa sih sayang"
"mamah sangat sangat bahagia,"