Setelah acara selesai,Agam sibuk mengatur dan megawasi para Crew yang masih sibuk beres beres,termasuk Arimbi juga,dia lalu menggantikan Agam karena dia tau beberapa hari ini Agam lebih lelah dan lebih sibuk daripada biasanya,dia sendiri yang membuat Blog penggemar dan menghubungi para rekan Reina maupun teman temannya yang lain untuk bisa datang menghadiri acara jumpa fans kali ini.
"Gam..."Reina mendekati Agam yang sedang mengawasi para karyawannya membereskan Perpustakaan umum itu.
"iya Reina"sambut Agam dengan senyum merekah diwajah putihnya
"thanx yah buat hari ini,gue tau lu udah repot banget nyiapin ini semua buat gue"
Agam menoleh dan senyumnya makin lebar dengan ucapan Reina,mengingat akhir akhir ini mereka sering bertengkar karena urusan pekerjaan,Agam yang terlalu banyak memerintah dan Reina yang kerap kali kesal akan kelakuan Agam sebagai seorang Ceo Penerbit.
"iya Re sama sama lagian ini kan emang urusan Bisnis,jadi kita sama sama diuntungkan dalam hal ini bukan"Agam memang sosok yang berbeda jika sedang memipin perusahaan,meskipun jika sedang berkumpul dengan teman temannya dia kadang t%^yY.;konyol,namun dalam urusan pekerjaan dia adalah orang yang berprinsip dan gigih.
"iya juga sih,tapi gue sedikit terharu saat lo ngundang temen temen kampus sampai pak Ali"
"hemmm nah kalo itu emang Bonus,bonus dari gue"lagi lagi Agam dengan sombongnya kemudian terkekeh.
"okelah apapun itu,yang jelas gue makasih banget ya sama lo"
"makasih doang,"
"ya teruss.."
"peluk dong"
"lu mau mati yah Gam"wajah Reina kembali sangar,Agam malah tertawa terbahak bahak akan candaannya pada Reina,Arimbi dan Arya menghampiri mereka berdua,
"pada ngetawain apaan sih kalian berdua?"tanya Arimbi penasaran.
"ini nih Agam"
"Reina"sapaan itu terdengar tak asing ditelinga Reina termasuk ditelinga Arimbi.
Reina menoleh mencari cari sumber suara itu,dan begitu terkejutnya Reina ketika Felicia berdiri tak jauh dari mereka berada.
"Felicia" Reina masih belum percaya akan kedatangan Felicia ke tempat itu,perlahan Felicia mendekati mereka berempat yang kebetulan sedang berkumpul.
"Reina selamat yah..."ucap Felicia dengan tangan terulur didepannya.
"iya Feli makasih"Reina menjabat tangan Felicia dengan senyuman diwajahnya.
"ada apa kamu kesini Felicia?"tanya Agam dengan ketusnya.
"huss Agam"Reina menggeleng
"Reina,maafin gue,Agam,Arimbi dan Arya maafin gue atas kejadian lima tahun lalu,aku benar benar menyesal"Ucap Felicia kemudian setitik bening mengalir diwajah putihnya.
Reina dengan segera memeluk Felicia sembari mengusap ngusap punggungnya mencoba menenangkannya
"kita semua udah maafin kamu ko,sebelum kamu minta maaf,udah jangan nangis lagi Feli"Reina melonggarkan pelukan,matanya tertuju pada Arimbi yang juga secara tak sadar meneteskan Air mata,
Kemudian Felicia secara bergantian memeluk Arimbi dan tak henti henti nya mengucapkan maaf padanya dibarengi isak tangisnya yang semakin kencang,Arimbi sendiri tak kuasa untuk menahan tangisannya lagi,karena Felicia sejak awal memang sangat dekat dengan Arimbi,namun tindakannya waktu dulu justru malah membuat Arimbi yang paling dirugikan.
Agam dan Arya hanya menunduk tak bisa berkata kata lagi,apa yang keluar dari mulut Agam dulu hari ini dipatahkan oleh ketulusan hati Felicia yang sudah kembali dan mengakuin kesalahannya,sehingga tak ada alasan bagi Agam ataupun yang lain untuk tak menerima Felicia kembali.
Setelah puas memeluk Arimbi dan menyeka airmatanya dengan tisu,Felicia pun meminta maaf pada Agam dan Arya,
"Agam maafin gue ya Gam"Felicia berjabat tangan dengan Agam,
"iya Fel,gue juga minta maaf sama lo,"