Hari itu pun tiba,hari dimana Pernikahan Reina dan Raka digelar,setelah lamaran dadakan yang diadakan oleh ayah Raka malam itu,secara singkat Raka memang mempercepat untuk segera melangsungkan acara pernikahan,
Karena memang kesibukan Raka yang sudah padat,dia harus segera memegang kendali sebagai Kepala Rumah sakit yang dulu jauh sebelum Raka lulus dari Kuliahnya, Ayah Raka menaruh saham terbeasar di Rumah sakit itu,dan itu ia lakukan demi Raka dimasa sekarang tanpa siapapun tau,mungkin ini salah satu tujuan kenapa ayah Raka bersikeras agar Raka menjadi Dokter terbaik,agar Kualitas Rumah sakit dan pelayanan Rumah sakit diutamakan.
Sementara Reina disela sela persiapan pernikahannya dia sibuk untuk membuat Naskah Film yang sudah disepakati dengan Danu dan Sutradara terkenal,jadi sedikit menyibukan saat otaknya harus terbagi untuk memanage keduanya.
Balutan Gaun putih dengan hiasan manik manik payet Silver menambah kecantikan gaun itu,Reina dengan cantik dan Anggun mengenakan gaun putih sebahu itu,leher jenjang nya terekspos begitu indah namun tertutup akan tile polos dan payet full Swaroski dibagian dada sampai mendekati lehernya, tidak terkesan seksi,namun begitu pas mengemas tubuh ramping Reina,dia masih menunggu sampai Izab kabul selesai,baru dia keluar dari dalam untuk menemui Raka,
Mereka memang tidak disandingkan,mempelai Wanita baru keluar setelah Raka melakukan Izab Kabul
"Sah"kata itu membuat lega hati Reina yang masih di dalam menunggu diruang khusus untuk pengantin.lalu Pengantin dipersilahkan untuk mengampiri Raka yang mengenakan Jas Putih nya yang terkesan gagah dan masih duduk di depan penghulu didampingi oleh ayahnya dan seluruh keluarga nya.
Reina berjalan pelan didampingi Arimbi dan Marisa berada di samping kanan kirinya,lalu mereka meninggalkannya saat tangan Reina diraih oleh Raka bagaikan seorang pangeran yang menyambut seorang putri,namun ini bukan drama lagi ini adalah kenyataan,dimana ada rasa syukur mendalam dihati Reina,
Sesi selanjutnya adalah sesi Cium tanda halalnya sebuah pasangan,Raka perlahan mencium kening Reina membuat jantungnya semakin berdegup kencang,
Sementara itu,tak jauh dari meja Izab kabul,ada Arya yang memperhatikan Reina dengan seyum mengembang diwajahnya,dia berdiri begitu tegar.
"Reina Cantik banget yah jadi pengantin"Celetuk Agam menggoda Arya yang diam diam memandangi Reina,Arya memutar bola mata tanda malas dengan candaan Agam
"yahh habis bagaimana,kalo bukan karna kerusuhan waktu itu yang udah lo sebabkan,mungkin bukan Raka yang ada disamping Reina sekarang,melainkan gue"kata Arya terdengar lemas dan putus asa.
"yah Arya,sekali lagi gue minta maaf ya,gue bener bener minta maaf"ucap Agam menyesal
"Sekarang gue tau ternyata lu mihak siapa"ucap Arya semakin membuat Agam bersalah,sebenarnya Arya hanya ingin meledek Agam saja,
Pada dasarnya setelah gagal pertunangan Arya,mereka berdua sudah saling minta maaf dan berbaikan,demikian juga dengan Arya yang akhirnya mengerti dan dia tidak marah sedikitpun dengan Agam,namun sesekali candaan mereka keluar jika menyangkut tentang Reina.
"gimana kalo kita carikan yang baru untuk Arya"tiba tiba Marisa ikut berkomentar setelah tadi hanya diam mendengar gurauan mereka
"wah boleh boleh,tapi emang ada yang bakalan suka sama dia"canda Agam kemudian terkekeh menahan suara nya
"Sialan lu,lu fikir gue ga laku apah"kata Arya sedikit gemas dengan candaan Agam
"pasti ada lah yang suka sama Arya,"ujar Marisa dengan senyum merekahnya
"ko lo yakin banget si Mar? kayanya udah ada calon nih Marisa buat jodohin Arya" Arimbi ikut andil bicara
"yakin lah"