Satu Sayap

Iva Gayatri
Chapter #1

Bab 1

Aku berdiri diatas satu sayap, tak bisa mengepak apalagi terbang seperti orang lain. 

Sayapku hilang bersama dengan harapan yang dihancurkan, cinta yang dirusak dan hati yang diabaikan.


Dua bulan belakangan ini perasaanku tidak tenang, perasaan was-was disertai ketakutan yang tak berdasar. Rasanya seperti ada sesuatu yg terjadi dengan Mas Arya. Sikapnya berubah, seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

Ternyata benar dugaanku, pagi ini aku menemukan chat dari seorang wanita bernama Risa, dalam pesannya ia memanggil Mas Arya dengan sebutan "ayang". 

Jantungku bergemuruh dahsyat, seolah sedang ada letupan di dalamnya. Tangan yang semula kokoh memegang gawai, kini bergetar melemah, tubuhku lunglai di lantai kamar sembari mengucap istigfar tiada henti. 

Padahal ini bukan kali pertama Mas Arya berselingkuh, tapi rasa sakitnya tetap saja menghantam hebat.

Ku buka profil wanita tersebut, wajah cantik dengan rambut panjang tergerai, senyum manis menghiasi wajahnya yang sangat terawat dan full makeup. Sejenak aku membandingkannya dengan diriku. 

Ku lihat wajahku sangat tidak terawat, dan tubuhku yang kian hari kian membengkak.

Ah bagaimana mau perawatan, Mas Arya saja memberiku uang pas-pasan.

Rasa insecure mulai menjalari tubuhku, membandingkan selingkuhan suami dengan diri sendiri yang sangat jauh berbeda. 

Pantas saja Mas Arya terpikat dengannya.

Dengan cepat aku memotret profil wanita bernama Risa tersebut dan menyimpan nomornya. Lalu ku kembalikan gawai Mas Arya ke tempat semula.


"Mas, boleh bicara sebentar?"

Ku tahan Mas Arya yang hendak berangkat kerja. Kulihat wajahnya sangat tidak bersahabat. Ya, memang seperti itulah dia, jarang menunjukkan wajah manis di depanku semenjak kelahiran putra ketiga kami.


"Apa sih, aku udh telat nih" sembari mendengus ia menatapku tajam. Perih rasanya, tatapan bak hunusan pedang yang siap menghantarkan lawan ke alam baka.


"Risa siapa Mas? Kok chat sayang-sayang ke kamu?"

Kutunggu reaksinya, memang sepertinya terlalu sembrono aku langsung bertanya hari itu juga, seharusnya aku kulih dulu hubungan mereka.

Ku lihat ia terdiam sambil sedikit merapikan kemejanya yang tidak berantakan itu, sangat terlihat ia gelisah dan sedang menyusun alasan agar aku tidak curiga.


"Kamu ngecek hp aku? Kebiasaan banget sih, tau aku ga suka" 


"Mas, aku tanya siapa Risa, kenapa malah mengalihkan?"

Sudah ku duga, ia malah menjawab dengan pertanyaan yang menyudutkanku.


"Temen bisnis, salah kirim mungkin" ia berlalu sambil melewatiku.

Lihat selengkapnya