Karena permainan ini akan ditampilkan di media sosialku melalui Insta Story, jadi aku pilih jenis-jenis pertanyaan kejujuran – truth dan tantangan – dare yang lucu dan masih tampak sopan. Belum, botol-botol Smirnoff yang disiapkan Alister belum akan dipakai dalam permainan ini.
Well aku belum bilang ya, selain menjadi ketua geng 3-A yang anggaplah cukup disegani karena aku keponakan Risjad Suharso, Tahun ini aku menjadi ketua klub debat Bahasa Inggris MM Prep, anggota pengurus OSIS, kalau ini aku satu organisasi bersama dengan Arsenio. Satu lagi, aku juga kolumnis tetap situs resmi sekolah untuk artikel tema “Bijak Di Dunia Maya Bagi Remaja”. Tentu saja, keseruan di IG Story bersama geng-ku kali ini harus tanpak bijak.
Permintaan dari warganet yang datang supaya kami mengikuti permainan Truth or Dare inipun tentu aku pilih yang sopan-sopan tanpa mengurangi keseruannya. Hal pertama yang aku pilih adalah pertanyaan kejujuran yang ditujukan untuk Arsenio “tipe cewek idaman Arsen seperti apa?”. Lalu akupun merekam jawabannya untuk ditampilkan di IG story.
“Kalo cari pacar, kayaknya aku suka cewek yang gak protektif dan lucu” Itu yang dilontarkan Arsenio dengan gaya seolah-olah setelah ini dia akan banyak mendapat pernyataan cinta dari penggemar. Dalam batinku berkata “sok bijak banget nih anak, gak nyebut tipe fisik sama sekali”.
Permintaan berikutnya adalah tantangan buatku “Coba Larry ngomong nonstop gaya jaksel tapi medog Jawa-nya harus keliatan” Udah jelas ini pasti salah satu murid cewek di sekolah yang gemar memanggilku Larry.
Kucoba menuruti tantangan ini “Gue gak ngerti sih, bikin challenge kek gini tuh sebenernya literally gabut, but I’m 100% sure kalo lo semua emang totally enjoy to see when I’m looked odd, gimana, puas lo?” dan post.
Satu lagi permintaan yang akan kutampilkan di IG story-ku. Kali ini pertanyaan kejujuran untuk Alister “Ali masih perjaka gak sih?” Aku dan Arsenio saling menatap dan menahan tawa, tapi ternyata Alister menjawab dengan demikian chill.
“Masih dong, kan kita pacaran buat semangat belajar, jangan berbuat macem-macem ya gaes-, btw sekarang gue jomblo lho” dengan masih menahan tertawa, lalu kuunggah pernyataan Alister tersebut di IG story-ku.
“Brrrrr ahahaha” Aku dan Arsenio tidak dapat lagi menahan tawa.
“Such a liar, bangke boong-nya, even Ali didn’t tell the truth when he got: THE TRUTH” Arsenio meledek Alister.
“Lho, ini kan diposting di IG-nya Alaric, dia kan Duta Remaja Bijak Bermedia Sosial, ntar dipecat jadi penulis tetap situs sekolah lagi sama guru Bahasa Indonesia…” Alister dengan santai berseloroh.
“Iya sih, gue salut lo bohong buat jaga imej gue di medsos, tapi definitely ini lucu sih Al, kayak gak inget aja gimana panic-nya lo waktu ngewe sama Nila sebelum dia berangkat ke Bandung buat kuliah tahun lalu. Lo yang kayak jadi korban pemerkosaan karena berasa like a virgin touch from the very first time, anying, hahaha…” Aku merespon Alister dengan menceritakan kisah mula dia kehilangan keperjakaan sama kakak kelas yang baru lulus SMA. Waktu itu aku dan Arsenio masih kelas 10, Alister kelas 11 dan Nila alumnus kelas 12 IPA yang sudah lulus dari MM Prep.
“Udah ah main medsosnya, kapan nih buka botolnya?” Arsenio menagih acara puncak yang mereka nantikan: being hangover.
“Okey but, there are several rules…” aku mulai tampil dominan sebagai ketua geng.