Sayang Abang

Rissa Sahara
Chapter #16

Waktu dan Tentangnya #16

Waktu berjalan begitu saja, meninggalkan jejak kenangan di setiap detiknya, ia tidak pernah menunggu kita yang bisa saja sedang tertatih-tatih akan kehidupan. Waktu tidak pernah ingin tahu, dia akan terus berjalan, meski kita ingin berhenti barang sejenak. Waktu memang terdengar kejam, tetapi bukankah itu baik? Semua akan membaik, ketika waktunya sudah tiba. Kita hanya perlu berjalan bersamanya, sekuat yang kita bisa, hingga sampai pada waktu di mana kita mendapatkan apa yang kita inginkan.

Dua puluh lima tahun telah berjalan semenjak kejadian itu, begitu banyak perubahan yang sangat terasa. Walau tak semuanya berjalan sesuai rencana, tapi bukankah sangat bagus jika saat ini kita masih dapat bertahan di tengah semua kejadian yang telah terlewatkan?

Kenangan itu tidak pernah bisa dilupakan, tetapi bisa dijadikan pelajaran. Bagas selalu berpikir seperti itu. Pun ketika satu kakinya tidak dapat digunakan dengan baik hingga sekarang, Bagas tidak pernah menyesalinya. Dia tidak pernah menyesali, barang satu detik pun kejadian yang sudah ia lewati. Begitu banyak kenang buruk yang ada, tetapi percayalah masih ada hal baik yang ia tuai. Hal baik itulah yang ia jadikan sebagai acuan untuk selalu bersyukur, atas apa yang terjadi.

Dia dan adiknya tumbuh dengan kuat. Dia sudah menyadari hal itu sejak lama. Dia akan bisa melewati semua ini. Sampai sekarang. Sampai ketika sang adik berhasil membuktikan ucapannya tempo dulu, bahwa ingin membahagiakannya saat besar.

Lihat selengkapnya