SAYANG TANPA JEDA

Vhira andriyani
Chapter #1

Bapak pergi

Gadis belia berusia lima tahun duduk dengan riang di atas becak kayuh. Rea, biasa dia disapa. Tangan mugilnya menggenggam erat menjaga keseimbangan di papan kayu yang sebelumnya diisi oleh Tahu dan Tempe yang sudah habis terjual.

“Kita mau ke mana Pak? Tidak pulang?”

Jalan yang Rea lewati kali ini berbeda. Dia sudah hafal betul jalan pulang, jalan yang sehari-hari dia lewati. Kali ini Bapak mengayuh becaknya berbelok ke kiri yang seharusnya belok ke kanan. Perut yang kroncongan membuat Rea membayangkan ayam goreng kesukaannya. Pasti lezat.

“Kita singgah ke rumah teman Bapak ya. Tidak lama kok,” Bapak tersenyum pada Rea menenangkan hatinya. “Nanti jangan bilang sama Ibu ya! Sore nanti Bapak belikan Rea Ice Cream.”

Rea mengangguk tanda mengerti. Dia sudah membayangkan Ice Cream yang dijanjikan Bapak. Rasa favoritnya vanilla dan cokelat. Rea meluapkan bernari-nari kecil. Kepalanya digonyangkan ke kanan dan ke kiri.

Bapak berhenti mengayuh becak di sebuah rumah sederhana dengan cat berwarna kuning tanpa pagar. Rerumputan tumbuh liar di halaman rumah. Seorang wanita berkaca mata keluar dengan senyum sumringah menyambut Bapak. Wajah wanita itu begitu asing, seingat Rea tidak pernah melihatnya saat ada pertemuan keluarga.

Dengan ramah wanita itu merangkul Rea mempersilahkan untuk masuk. Sepertinya ia sudah mengetahui akan kedatangan Bapak, di meja sudah tersedia segelas teh yang masih mengepul asap tipis di atasnya.

Siapa sangka ternyata saat itu perjumpaan Rea dan Bapak untuk yang terakhir kali. Bukan pergi menghadap Sang Ilahi melainkan pergi menghadap Tuan Kadhi. Begitulah kabar burung yang terdengar.

Lihat selengkapnya