SAYANG TANPA JEDA

Vhira andriyani
Chapter #10

Waktunya Istirahat

Suasana hati Rea hari ini kacau balau tidak terkendali. Bermula dari ketidakadilan yang Rea terima di kantor, ia harus menanggung akibat kelalaian teman sekantornya yang salah melakukan tugas mengatasnamakan dirinya sehingga Rea mendapatkan serangkaian kata berapi-api dari atasannya di hadapan karyawan lainnya. Malu, kesal dan geram bercampur lebur menjadi satu di relung hati.

Rasanya ingin berteriak kencang tapi tidak bisa, Rea tinggal di gang kecil yang rumahnya saling berdempetan menyisahkan ruang setapak sebagai aliran tadahan air hujan. Jika berteriak pasti para tetangga akan berdatangan dan mengira telah terjadi sesuatu di rumah. Rea tidak mau merjadi bahan gunjingan akan tindakannya itu. Sorot mata tajam bagai silet pasti akan ia dapatkan saat keluar rumah nanti.

Rea mengambil baskom dari rak piring lalu mengisinya dengan segayung air dan sebuah baju yang sudah tidak layak pakai, robek akibat amukan tikus yang kelaparan di tengah malam. Mengeluarkan satu persatu piring dan gelas berwarna orange bergambar seorang pangeran dan putri yang terpajang rapi di dalam lemari kaca lalu menyusun rapi di atas meja. Ibu pernah berkata piring dan gelas itu adalah hadiah pernikahan dari seoarang kerabat jauh, tidak pernah digunakan hanya menjadi hiasan memperindah pandangan. Di bagian tertulis Made in Japan.

Sambil mengayunkan tangan membersihkan debu-debu yang menempel tebal. Rea mendendangkan lagu mengenyahkan bosan.

Terus melangkah

Lewati batas

Menggapai cita

 

Pantang menyerah

Dan putus asa

Menghadapinya…

 

Hempaskan lelah…

Hempaskan duka…

Terus melangkah

Buatku sengsarah

 

Waktunya istirahat

Rebahkan tubuh sejenak

Hempaskan semua beban pikiran dan hati

 

Jangan lupa istirahat…

 

Jika lelah

Berhentilah

Jangan dipaksa

Nanti bisa terluka… ah… ha

 

Lihat selengkapnya