Sayangku, Rena

Yusrina Imaniar
Chapter #21

Menjaga

Ibu dan Bapak akhirnya bisa pulang dari rumah sakit. Meski keduanya kini membutuhkan kursi roda. Bapak juga masih kesulitan bicara. Saat akhirnya Bapak dan Ibu bisa beristirahat di kamar, Dhika meminta ketiga adiknya untuk berkumpul di ruang tamu.

“Kita semua sudah tahu kondisi Bapak dan Ibu. Sekarang, siapa yang mau bantu mengurus?” tanya Dhika tanpa basa-basi.

“Aku enggak bisa sering-sering, Kak. Aku kuliah. Minggu depan sudah mulai libur semester sih. Jadi aku bisa urus Bapak dan Ibu selama libur,” ucap Tania.

“Ya sudah. Minggu depan kamu ya Tan. Terus minggu ini siapa?” tanya Dhika lagi.

“Aku harus masuk kerja Kak. Kemarin kan sudah cuti,” ucap Rena. Perkataan Rena membuat Winda kesal.

“Dih, aku juga harus kerja lah! Kak Dhika juga sama! Jangan berani-berani lari ya Ren! Kamu mau enak-enakan gitu disana sementara kami yang urus Bapak dan Ibu?!” seru Winda marah.

“Bukan gitu, Kak. Kak Winda dan Kak Dhika kan masih satu kota dengan Bapak dan Ibu. Kak Winda malah masih tinggal disini, kan kadang-kadang? Kalau aku kan jauh Kak. Enggak mungkin bolak-balik kesini.”

“Halah! Emang ya, kamu ini anak yang enggak tahu diri! Sudahlah, mending minggu ini Kak Dhika dulu!” tukas Winda.

“Aku? Enggak ah. Aku bisa aja urus Bapak. Tapi urus Ibu? Aduh, aku sama Ibu itu kan beda jenis kelamin! Enggak enak lah!” ujar Dhika.

“Lah, aku, Tania sama si Rena juga perempuan. Bapak laki-laki, tapi kami harus mengurus Bapak! Gimana sih Kak?!” teriak Winda kesal.

“Sudaaah! Biar Bibi Sekar yang bantu jaga minggu ini! Jangan ribut! Biar Bapak dan Ibu istirahat!”

Sekar tiba-tiba muncul dari pintu ruang tamu. Ia mendengar keempat bersaudara itu meributkan masalah menjaga orangtua. Bagi Sekar, ini sungguh memalukan. Tetangga yang mendengar bisa saja menilai mereka keluarga yang berantakan.

Sekar duduk diantara mereka. Semuanya terdiam mendengarkan ucapan Sekar, “orangtua kalian tidak pernah bertengkar saat menjaga kalian. Tapi kalian malah bertengkar saat harus menjaga orangtua kalian. Minggu ini biar Bibi bantu, sampai Tania pulang. Winda, Dhika dan Rena, kalian pikirkan bagaimana caranya menjaga Bapak dan Ibu.”

Ketiganya mengangguk. Sekarang tidak ada gunanya mendebat Sekar. Mereka masih punya waktu untuk berpikir. Dhika tidak lama kemudian memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Sementara Winda dan Tania masuk ke kamar mereka. Hari ini Rena harus pulang ke kota tempatnya bekerja. Sudah cukup lama ia cuti.

Lihat selengkapnya