“Mahir! Maafin semua kesalahan Kayla ya. Hbungan Papa dan Mama sudah tdk mungkin diselamatkan. Kayla mlai hari ini nggak kuliah lagi. Insya Allah bsk mau pulang ke Jakarta sama Mama. Nggak sanggup lgi hidup seperti ini.” Sebuah pesan dari Kayla. Mataku terbelalak melihatnya.
Sekali, dua kali, sepuluh kali, sampai seratus dua belas kali aku menghubungi Kayla. Namun, satu pun tak ada jawabannya.
“Nomor yang Anda hubungi sedang berada di luar jangkauan, silakan hubungi beberapa saat lagi!” Hanya suara itu yang aku dengar. Rasanya aneh sekali. Hatiku sesak seperti di dalam lagu sendu. Inikah yang dinamakan dengan cinta? Entahlah, tolong teman-teman tafsirkan sebentar, karena yang aku sadari, aku tidak pernah jatuh cinta, apalagi sampai harus tersungkur di dalam kubangan lumpur janji manis yang berakhir tragis.
Semester 5 lumayan berat. Aku tidak hanya kehilangan Kayla. Aku juga harus memikirkan untuk tinggal di mana. Kost yang aku sewa sudah habis masanya. Uang yang tipis semakin menipis saja. Kemarin sore Bang Ikhlas baru saja mengirim uang terakhir yang ada di rekeningnya untukku, 250 ribu.
“Yang hemat ya! Itu uang terakhir. Abang lagi krisis.”
“Iya, Bang.” Jawabku di ujung telepon. Aku menelan ludah, ternyata rasanya asin, kurang lebih seperti rasa air gelombang Tsunami.
Kondisi seperti ini tidak tahu harus aku ceritakan kepada siapa. Seandainya masih ada Kayla, mungkin dia bisa membantuku. Ah, ngapain aku harus ingat Kayla lagi. Dia sudah pergi dengan cara yang tidak wajar. Aku harus melupakannya. Kasihan otakku jika galaunya harus bergandengan seperti truk pengangkut barang.
Di sudut lapangan kampus, aku melihat sebuah Musholla berdiri di sana. Musholla itu aktif, tetapi tidak terlalu ramai jamaahnya. Aku memberanikan diri untuk bertemu dengan kakek tua yang bertugas sebagai marbot Musholla. Aku meminta izin kepadanya untuk menginap di sana.
“Dua malam saja, Pak! Boleh Pak, ya!?”
Lama dia menatapku. Ada sedikit keraguan yang tersangkut di bola matanya.
“Iya, boleh. Tapi kalau ada yang hilang, kamu harus tanggung jawab.”