Blurb
Dhani Abimanyu, Arsitektur muda berkarakter
pria flamboyan yang sedikit bossy meninggalkan Jakarta beserta sekelumit kenangan patah hati
yang menyakitkan menuju Pulau Dewata,Bali.
Kandasnya hubungan percintaan Dhani dari pacar terkasih, Alvira Devinamira Rinjani yang memilih balikan dengan Sang mantan, Igo Garuda, Haviz dan Jurnalis muda yang tampan. Pertunangan yang gagal dari buah perjodohan dirinya dengan Diva Maharani, teman kampus, perempuan petualang cinta yang hedonis, membuat Dhani harus pergi menjauh untuk melupakan kegagalan cinta yang bertubi-tubi. Lelaki itu tidak ingin masa lalu buruk terus merongrongnya dan membuat trauma cinta yang mendalam di hatinya.
Ketika hidup Dhani bergulir ke arah yang tepat dengan mencoba membangun hubungan baru dengan perempua lain, Arjuna, Novelis perempuan berstatus janda akibat ulah pelakor. Arjuna hampir mampu membuat Dhani 'move on ' dari serangkaian kisah cinta yang buruk. Sebuah keajaiban Tuhan menghampirinya dengan sejuta pesan. Pesan Tuhan ada padanya ; Igo Garuda dengan hasil test lab obgyn.
Dhani Abimanyu tidak pernah membayangkan Igo Garuda akan semudah itu mengembalikan Alvira dengan ' satu sebab '_ sebuah alasan yang kemudian menerbitkan rasa iba Dhani kepada pesaingnya itu.
Kira-kira, Bagaimana kisah lanjutan asmara Dhani dan Alvira?. Adakah kesempatan kedua untuk hubungan yang pernah saling melukai, meninggalkan trauma hati sebab sembilu cinta yang pernah menggores perasaan?. Ataukah, Arjuna, perempuan beda usia yang jauh lebih matang dan dewasa yang lebih layak menjadi belahan jiwa bagi Dhani Abimanyu?.
Bagaimanapula nasib Diva Maharani dan Igo Garuda?
***
Philophobia ;
Ketika yang tidak kau miliki, lebih bisa membuatmu bahagia.
( Igo Garuda )
Mencintai yang sudah termiliki adalah sebuah kesalahan.
( Arjuna )
Menumbuhkan cinta lalu menjaganya dengan kesetiaan adalah hal yang mudah. Hal tersulit adalah ketika bertahan dengan cinta yang setengah-setengah.
( Alvira Devinamira Rinjani )
Sementara melepasmu atau bertahan mencintaimu adalah dua hal yang sama-sama menyakitkan.
( Dhani Abimanyu )