Sayap yang Patah

Anggie Amelia
Chapter #3

Tiga

Medina segera menghindar saat melihat Linda dan Reyhan sedang berjalan berlawanan arah di lorong yang sama. Ia malas jika Rayhan kembali mengganggu atau meminta untuk menjadi kekasihnya.

“Medina!” Teriak laki-laki itu tepat saat Medina memutar badannya. Medina menghela napasnya berat karena telah menduga hal itu akan terjadi. “Mei, tunggu!” teriaknya lagi.

Medina memutar badannya dengan ekspresi yang tidak menyenangkan. “Ada apa?” tanyanya saat mereka berdua telah sampai di hadapannya.

“Kamu jangan terlalu percaya diri dulu, dong. Aku panggil kamu bukan untuk meminta kamu buat jadi pacar aku, kok.” Rayhan memasukkan tangannya pada saku celana. Gaya bicaranya terdengar sangat tengil.

Medina menaikkan alisnya tak mengerti. Jika yang ia pikirkan tadi salah, lantas untuk apa Rayhan memanggilnya?

“Aku Cuma mau bilang bahwa detik ini, aku bukan anggota Rohis lagi.”

Oh, hanya itu? Baguslah batin Medina. “Lalu?”

“Dan detik ini juga, Linda resmi berpacaran denganku. Dia juga bukan anggota rohis lagi.” Rayhan kemudian merangkul pundak Linda dengan erat.

Dengan tatapan tak percaya, Medina melirik ke arah Linda yang terlihat tak nyaman dengan perlakuan Rayhan. “Linda, kamu serius?” tanya Medina. Medina tak begitu yakin mengingat Linda merupakan mahasiswi berprestasi di kampus. Bahkan seingat Medina, ia alumni pesantren. Rasanya tak mungkin ia berani berpacaran dengan siapa pun.

Linda tak berani menatap Medina yang tengah berkacak pinggang. Ia hanya mengikuti alur Rayhan tanpa berkutik sedikit pun.

“Seriuslah!” sambung laki-laki itu.

Medina tidak mengacuhkan Rayhan dan menarik Linda menjauh dari laki-laki itu. “Linda, ada apa sebenarnya?” tanya Medina setengah berbisik.

Linda perlahan melirik ke arah Rayhan yang tengah berkacak pinggang. “Lepasin, kak!" Linda menarik tangannya dari genggaman Medina. “Tidak ada apa-apa. Aku dan Rayhan hanya berpacaran.”

“Tapi, Lin ... Kamu bukan perempuan yang gampang di ajak pacaran oleh siapa pun. Tetapi mengapa tiba-tiba ....”

“Kakak nggak perlu ikut campur dengan keputusanku. Introspeksi saja diri kakak sendiri. Apakah kakak sudah benar-benar berada di jalan yang benar atau tidak.” Linda berjalan menghampiri Rayhan dan berjalan dengannya meninggalkan Medina yang tengah termangu.

Lihat selengkapnya