“Nayla, ikut Papa ke kantor polisi yuk…!” Ajak Papa tiba-tiba, Aku yang sedang rebahan diatas kasur untuk menghabiskan libur panjang sebelum masuk kerja, sontak terkejut dengan ajakan Papa.
“Hah… Mau ngapain pa?” Tanyaku terheran-heran.
“Mau bikin SIM (Surat Izin Mengemudi) buat kamu. Ayo buruan jam 7 kita berangkat” Ajak Papa yang baru keluar dari kamar mandi.
“Asyiiikkk… oke Pa” jawabku dan segera bersiap-siap untuk pergi ke kantor polisi membuat SIM baru.
Akhirnya, setelah sekian windu Aku menunggu waktu untuk memiliki SIM baru, sekarang sudah tercapai hihihihi… padahal sudah lama Aku bisa mengemudi, tapi baru sekarang Papa membuatkanku SIM, Asyik… Aku senang sekali.
Sesampainya di kantor polisi.
“Rame banget ya Pa…?” tanyaku sambil berjalan bersama Papa dan melihat sekeliling yang dipenuhi oleh kerumunan orang.
Aku dan Papa duduk di kursi panjang menunggu dipanggil petugas.
“Papa cuma nganterin aja, nanti kamu ikuti arahan dari petugasnya ya” kata Papa
“Iya Pa…” jawabku mengangguk
“Nanti, kalau ada apa-apa kamu bisa gantiin Papa. Adiknya kan masih kecil, Mamanya juga sakit-sakitan” ujar Papa dengan nada pelan dan sorot mata yang menatap tajam ke arahku dengan penuh harap. Aku bingung dengan ucapannya dan berusaha tidak menganggap itu serius.
“Ada apa-apa… emang bakalan ada apa sih Pa?” tanyaku dengan memasang ekspresi bingung dan penasaran apa maksud dari perkataan Papa.
“Ya kalau suatu saat Papa sudah tidak ada” jawabnya lagi, tapi kali ini Papa tidak menatapku. Aku hanya terdiam dan tidak tahu harus berkata dan berekspresi seperti apa.
“Atas nama Nayla Esha Ramadhani” panggil salah satu petugas dengan nada kencang