SAYAP

Lailatul Ramadhani
Chapter #4

SUKA TAPI TAK SUKA

Setelah berhenti dari perusahaan sebelumnya Aku kembali pulang ke kota kesayangan untuk istirahat sejenak dari semua hal yang telah Aku lalui di Jakarta.

Papa menjemputku dan membantuku mengemasi barang-barang dari kosan.

Aku resmi menjadi seorang pengangguran sekarang.


Namun, Aku tidak berhenti sampai disini. Aku melamar kerja ke perusahan lain sambil membuat desain yang Aku jual di situs website untuk menambah penghasilan.



“La… gimana proyek desainnya,  sudah dapat uang berapa dari projek desainnya?” tanya Papa menghampiriku yang sedang mengerjakan desain untuk Aku jual di website.

“Baru dikit Pa…”

“Dari kemarin kamu ngerjain baru dapat tujuh dolar?” Papa kaget melihat nominal yang Aku dapatkan selama mengerjakan desain kurang lebih satu minggu.

“Ya, gak secepat itu Pa, ini juga baru Aku upload beberapa, sisanya masih nunggu acc dan gak semua desain yang Aku upload di download orang” hampir setiap hari Papa selalu menanyakan hal ini sampai bosan Aku mendengarnya.

“Kayak gimana yang kamu bikin?” Papa melihat layar laptopku

“Ini desain kayak gini” Aku memperlihatkan beberapa hasil desainku


Setelah resign dari tempat kerjaku, Aku mencoba melamar kerja melalui situs website sambil mengerjakan proyek freelance dan membuat desain untuk Aku upload di situs penjualan karya The Design Land, situs ini tidak banyak orang yang tahu karena ini situs baru dan cara uploadnya pun mudah, situs ini cukup sering mengadakan kompetisi desain di hari besar nasional, pendapatan di situs ini cukup besar sehingga Aku tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan penghasilan. Namun, Aku sangat lelah mengerjakan desain seharian bahkan hingga larut malam hanya untuk mengejar target kompetisi, Aku sering tidak menemui Mama dan Papa seharian hanya untuk mengerjakan desain.


“La… kamu ngapain?” tanya Mama masuk ke dalam kamarku melihatku yang sedang tiduran sambil scroll media sosial untuk menghilangkan penat karena mengerjakan puluhan desain hari ini.

“Lagi istirahat Ma…” 

“Kamu gak turun dari tadi, seharian di kamar”

“Nanti, ini masih bikin desain dulu bentar lagi bulan ramadhan, banyak yg butuh desain ramadhan” jawabku yang masih menatap layar ponsel.

Mama langsung keluar kamarku tanpa melihat apa Aku kerjakan.

Aku menjalani kehidupan seperti kurang lebih selama lima bulan. Setiap lamaran kerja yang Aku ajukan hanya sampai interview saja dan setiap hari Papa dan Mama selalu menanyakan proyekan yang sedang Aku kerjakan. Orang tuaku bukanlah orang seni, sehingga tidak terlalu paham alur pekerjaanku meskipun Aku sudah menjelaskan berkali-kali mereka sering lupa dan ini cukup membuatku tertekan setiap kali bertemu mereka

Suatu hari, Aku mendapat telepon dari salah satu perusahaan yang Aku lamar.

“Halo, Selamat siang dengan Nayla Esha Ramadhani?” suara seorang wanita dengan nada pelan dan formal.

“Siang Bu, benar Bu”

“Saya Anya dari PT. HS Food Indo mengundang Mbak Nayla untuk datang interview ke perusahaan kami yang berlokasi di Jakarta Selatan. Pada hari selasa minggu depan pukul sembilan pagi, apakah bersedia?”

“Baik Bu, saya bersedia

“Terima kasih Mbak Nayla atas konfirmasinya, kami tunggu kedatangannya, Selamat pagi”

“Sama-sama Bu”


Aku senang menerima undangan ini karena PT. HS Food Indo merupakah perusahaan asal Korea, sebagai seorang kpopers


Jika interview kali ini Aku lolos, maka Aku akan merantau ke Jakarta untuk kedua kalinya. Setelah sekian lama tidak menjadi corporate girl selama beberapa bulan, libur panjang di kota kesayangan ternyata sangat membosankan, meskipun Aku tetap mengerjakan freelance dan membuat karya yang Aku jual di beberapa situs website, setiap hari pekerjaanku di depan layar laptop seharian. Menjadi anak rumahan ternyata membosankan.

sekarang Aku bangkit kembali untuk menulis cerita baru, terbang ke angkasa bagai burung yang baru keluar dari sangkarnya. Burung yang akan terbang bebas melihat dunia yang sangat ia inginkan.

Kali ini Aku ada jadwal interview di perusahaan ekspor impor produk Korea yang terletak di Salah satu mall terbesar di Jakarta Selatan namanya PT. HS Food Indo, ini adalah pengalaman pertamaku bekerja di perusahaan retail, sebagai seorang kpopers sejak SMP Aku sangat senang berada disini. Pasti akan ada banyak hal yang Aku pelajari tentang Korea, karena atasanku juga orang Korea asli yang sudah lama tinggal di Indonesia namanya Mr. Lee dia berperawakan tinggi besar dan berkulit putih, tubuhnya sangat atletis dia juga gemar olahraga setiap pagi, Mr. Lee ini sangat pandai berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sehingga tidak sulit bagiku untuk berkomunikasi dengannya, ia juga pandai bernegosiasi dan memiliki selera desain yang sangat bagus. Aku sangat senang memiliki atasan seperti dia, sangat berbeda dengan perusahaan sebelumnya yang mana atasanku tidak bisa bahasa Inggris maupun Indonesia. 

Aku mendapatkan pekerjaan ini dari situs website pencari kerja yang cukup terkenal di Indonesia, di tengah wabah penyakit covid yang menyerang seluruh dunia dan maraknya pemutusan hubungan kerja besar-besaran di Indonesia. Aku menjadi salah satu orang yang beruntung, Aku diberi kesempatan untuk interview di perusahaan yang sedang merekrut karyawan, sebagai seorang pecinta segala hal tentang Korea Aku senang sekali dapat berbicara dengan orang Korea asli secara langsung.

Semua ini berawal saat Aku interview, Aku berangkat dari rumah ke Jakarta setelah shalat subuh menggunakan travel Karawang-Jakarta. 

“Ma… Aku berangkat interview dulu ya” ucapku sambil mencium tangan Mama

“Iya… hati-hati dijalan ya” 

“Iya Ma”

Aku diantar Papa ke travel langgananku, travel selamat lintas.

“Hati-hati di jalan ya, nanti kalau sudah sampai kabari Papa”

“Iya Pa”


Perjalanan ke kantor memerlukan waktu kurang lebih dua jam. Aku memilih berangkat setelah subuh karena lebih cepat sampai dan menghindari macet.


Sesampainya di kantor orang pertama yang Aku temui adalah seorang wanita muda yang sedang berlari keluar ruangan.


“Permisi mbak, saya Nayla yang ada jadwal interview hari ini” Aku langsung menyapa wanita itu

“Oh iya Kak sebentar ya” dia berlari ke dalam



Tak lama kemudian dia keluar.



“Maaf kak, mohon di tunggu sebentar. Nanti sama Mbak Anya ya, saya permisi dulu” lalu dia lari menuju toilet

“Baik mbak, terima kasih” ternyata dia dari tadi kebelet toh, ya ampun kasihan.

“Nayla ya?” tanya mbak berkerudung pink dan bergamis hitam sedang membuka pintu kantor.

“Iya bu”

“Sini masuk neng”


Aku masuk ke dalam dan melihat ke sekeliling ruangan, banyak produk makanan dan minuman berderet yang dipajang. di dekat pintu keluar ada meja besar dan beberapa kursi.

“Duduk dulu sini neng” ujar Mbak Anya sambil menunjuk ke area meja besar itu

“Baik Mbak” Aku duduk dan menunggu selama beberapa menit.


Tak lama kemudian, datanglah pria berambut gondrong sambil membawa ponselnya dan duduk di depanku.

“Halo, Nayla Esha Ramadhani ya?” sapa dia sambil mengulurkan tangannya.

“Iya Pak”

“Saya Arman Prayitno, silakan duduk lagi. Kamu dari Karawang ya?” 

“Betul Pak”

“Dari rumah berangkat jam berapa?”

“Jam 6 Pak”

“Wah pagi banget, naik apa tadi”

“Naik travel Pak”

“Waduh luar biasa perjuangannya, terima kasih ya sudah menyempatkan untuk datang interview kesini. Silakan perkenalkan diri kamu, kuliah dimana pengalaman kerja dan lain-lain”

“Baik Pak, nama saya Nayla Esha Ramadhani panggilan saya Nayla. Saya kuliah jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Komunikasi Bandung, saya lulus tahun 2018. Saya pernah magang di perusahaan ekspedisi dan museum sebagai Desainer grafis, pengalaman kerja pertama saya di perusahaan tukar tambah handphone di PT. Bintang Elektronik kurang lebih selama 1 tahun, setelah satu tahun bekerja saya mengerjakan proyek freelance di rumah kurang lebih selama delapan bulan” selama Aku menjelaskan Pak Arman melihat ponselnya tanpa mengetik apapun.

“Baik, saya tadi sudah lihat cv dan portofolio yang kamu kirim di surat lamaran kamu”


Kriik…

suara pintu berdenyit, munculah seorang pria tinggi berkulit putih bermata sipit dan  memakai masker warna putih itu menyapa kami.

“Halo, Selamat Pagi”

“Pagi Mr” jawab Pak Arman sambil menengok ke arah pintu.

“Interview ya”

“Iya Mr baru mulai kok, Mr mau ikut?” 

“Iya sebentar” dia berjalan menuju tempat duduknya dan menaruh tasnya di kursi

“Perkenalkan nama saya Lee, direktur di PT. HS Food Indo”

“Halo Mr. Lee saya Nayla”

“Ceritakan pengalaman kerja kamu dan apa keahlian kamu”

“Ini Mr cv dan portofolionya” kata Arman sambil memperlihatkan layar ponselnya

“Oh iya”

“Pengalaman saya pernah bekerja di perusahaan tukar tambah handphone di PT. Bintang Elektronik kurang lebih selama 1 tahun sebagai desainer grafis, keahlian saya selain desain adalah fotografi dan membuat konten di sosial media” jawabku sedikit gugup dan senang karena bisa berbicara langsung dengan orang Korea.

“Oh, ini ya karya foto kamu? ini kamu yang foto sendiri?” Mr. Lee menunjuk hasil fotoku saat Aku masih kuliah, foto sebuah buku karya penulis terkenal Indonesia dengan background putih dan beberapa daun kering Aku memotret dari atas dan menatanya semenarik mungkin.

“Iya Mr. Lee foto ini saya konsepkan dan foto sendiri menggunakan kamera” jawabku dengan semangat.

“Oke, bagus ini. Gimana Arman, perlu di tes desain dulu?” 

“Iya Mr di tes dulu, nanti saya kirim briefnya ke email Nayla dan kamu bisa kerjakan di rumah lalu dikirim kembali ke email kami”

“Baik Pak”

“Oh ya, posisi desain grafis ini tidak hanya desain saja, tapi juga membuat konten untuk sosial media. Kita juga membuat konsep video dan foto untuk setiap produk yang masuk” jelas Pak Arman

“Oh iya, baik Pak”

“Baik, interview hari ini sudah selesai. Nanti akan kita kabari lagi” kata Mr. Lee lalu berdiri dari kursinya.

“Baik Mr. Lee dan Pak Arman. Saya izin pamit, permisi”

“Iya hati-hati di jalan ya Nayla” kata Pak Arman sambil membukakan pintu keluar.


Aku pulang dengan perasaan cemas.


“Waduh ada tes desain lagi, tesnya bakalan kayak gimana ya” gumamku sambil menunggu ojek menuju travel pulang.

“Atas nama Kak Nayla” tukang ojek datang di depanku 

“Saya Pak, ke Travel Selamat Lintas, ya..”

“Siap Kak”


Jakarta tidak macet kali ini karena Aku keluar di jam kerja, kalau jam pagi dan sore pasti macet sekali.


Keesokan harinya Aku memeriksa email dan melihat pesan dari Pak Arman berisi brief desain yang harus Aku kerjakan. Aku langsung mengerjakan, karena briefnya pun tidak terlalu sulit hanya membuat poster iklan produk makanan yang menekankan tipografi. Tak memakan waktu lama Aku sudah menyelesaikan desainnya dan mengirim kembali ke email Pak Arman.

Kalau Aku lolos, pekerjaanku kali ini tidak hanya di bidang desain saja. Aku juga harus membuat konten sosial media, foto dan video produk baru. Pasti akan sangat dinamis sekali pekerjaan ini, Aku tidak sabar untuk memulainya pasti akan seru sekali. 

Semoga Aku lolos 

“Laaa… Naylaaa….” Teriak Mama dari lantai bawah

“Iya Maaa…”

“Sini jaga toko dulu Mama mau shalat zuhur, Papa lagi keluar ngirim barang”

“Iyaa…” karena Aku sedang haid, Mama memintaku untuk jaga toko di saat jam istirahat. 

Keluargaku memiliki toko bahan material untuk keperluan bengkel dan bangunan ada juga penyewaan alat proyek untuk pembangunan dan renovasi, toko keluargaku sangat terkenal karena lengkap dan harganya lebih murah dibanding toko material lainnya. Keluargaku memiliki tiga orang pekerja laki-laki dan satu orang pekerja perempuan, bisnis keluargaku ini berjalan cukup lama kurang lebih selama lima belas tahun. Banyak pelanggan dari berbagai kalangan yang berbelanja ke toko milik keluargaku, mulai dari pekerja bengkel, pegawai hingga perusahaan.

Beberapa hari kemudian Aku mendapat kabar dari Bu Anya.

“Halo, assalamualaikum Nayla”

“Waalaikumsalam, bu”

“Nayla, kamu lolos seleksi interview dan tes desain. Kapan kira-kira kamu bisa join”  

“Untuk gajinya bagaimana ya, bu?

“Salary awal kamu di masa percobaan selama dua bulan ini sesuai upah minimum regional Jakarta, nanti jika atasan kami merasa cocok kamu akan diperpanjang dan menerima jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, bagaimana Nayla? Kira-kira kamu bisa masuk kantor kapan?

“Saya mau cari kosan dulu bu, mungkin beberapa hari lagi bu”

“Baik, kalau satu minggu lagi bagaimana”

“Baik bu”

“Baik sampai bertemu satu minggu kedepan ya, Nayla”

“Baik, terima kasih bu”


Alhamdulillah, akhirnya Aku diterima kerja juga di perusahaan Korea.

asyik… Aku akan sering bertemu dengan orang Korea, siapa tau Aku bisa liburan atau dinas ke Korea. 

Aku langsung mencari kosan yang dekat dengan kantor melalui situs website, tak memerlukan waktu lama dengan cepat Aku menemukan kosan putri sakinah yang letaknya tak jauh dari tempat kerjaku, disini tertulis masih ada satu kosan kosong yang tersisa, harganya pun terjangkau hanya 700 perbulan sudah ada kasur dan lemari, kamarnya juga luas. Aku langsung menghubungi pemilik kosan dan mengatakan hal ini pada orang tuaku saat makan malam di ruang makan

“Ma… Pa… Aku keterima kerja di PT. HS Food Indo perusahaan Korea yang Aku interview ke Jakarta kemarin”

“Terus gimana katanya?” Tanya Mama sambil makan soto ayam.

“HRD ngasih Aku waktu seminggu untuk persiapan masuk dan nyari kosan, tadi Aku juga udah nemu kosan yang lumayan gede dan murah juga”

“Gimana kata pemilik kosannya” tanya Papa 

“Ada yang kosong, minggu besok kita kesana ya Pa”

“Iya, sekalian bawa barang-barangnya biar gak bolak balik”

“Oke Pa…”


Hari minggu pagi Aku dan keluargaku berangkat ke Jakarta dengan membawa semua barang-barang yang kuperlukan.

“Semua barang udah di masukin ke mobil, La?” tanya Papa

“Udah semua, Pa” jawabku sambil memakai riasan wajah.

“Ada yang ketinggalan ngga, La?” tanya Mama sambil memeriksa barang-barang yang ada di bagasi mobil.

“Udah semua Ma, kalo ada yang kurang gampang nanti dua bulan sekali Aku pulang” 

“Yasudah, Ayo masuk mobil. Kita berangkat sekarang sebelum kejebak macet” kata Papa lalu masuk ke dalam mobil.

Lihat selengkapnya