Hari demi hari hatiku selalu dipenuhi oleh wajah tampannya. Ahmad Zidan, lelaki yang elegan dan rupawan yang berhasil membuka kunci hatiku. Aku tak mengira akan jatuh cinta secepat ini. Apakah dia adalah jawaban atas doa-doaku?
Bulan demi bulan berlalu, Aku masih mencari tahu tentangnya melalui sosial media, Kak Kyra dan teman-temannya. Betapa senangnya Aku mengetahui bahwa dia masih jomblo dan tidak sedang dekat dengan siapapun. Aku tidak pernah berusaha ingin mendekatinya secara langsung, Aku ingin kedekatanku dengannya terjadi secara alami tanpa drama dan Aku tidak ingin berbuat zina atau maksiat dengan berpacaran, Aku ingin mendekatinya dengan merayu Tuhan.
Aku memutuskan untuk umroh bersama keluargaku, meminta petunjuk langsung dihadapan rumah Allah untuk meminta jodoh, karena Aku hampir berusia 27 tahun. Oh Tuhan jika Zidan adalah pria yang terbaik untukku lancarkan perkenalanku dengannya, jika tidak berilah Aku pilihan yang terbaik menurutmu.
Ka’bah adalah tempat terindah yang pernah Aku kunjungi, Aku sangat bersyukur sekali pernah menginjakkan kakiku disini.
Di tempat terindah yang tak pernah sepi.
Semenjak Aku disini, satu hal yang selalu ku ingat bahwa
“Hidup itu hanya menunggu waktu sholat”
Satu-satunya tempat yang sekalinya Aku datangi, tak pernah sedikitpun Aku menginginkan untuk pergi.
Bahkan sempat terlintas dalam benakku, Aku tak ingin pergi dari sini apapun yang terjadi. Karena hanya dengan mendekat kepadanya Aku merasa tenang, semua beban duniawiku hilang hati ku merasa tenang dan pikiranku terasa ringan.
Labbaik Allahumma Labbaik…