1000 tahun telah berlalu sejak gelombang perang yang begitu mencekam dan mengerikan terjadi di Null, sejarah mengerikan yang telah membasahi Null, khususnya wilayah Latent yang merupakan pusat dari perang besar. Perang besar dengan korban hampir memusnahkan setiap kehidupan, telah mampu mengubah begitu banyak sistem, tata kehidupan, kepercayaan, pemikiran, dan pandangan setiap makhluk hidup yang waras, khususnya penduduk Null.
1000 tahun lalu, Kaisar telah dilengserkan. Tokoh inti faksi yang mendukung Kaisar dimusnahkan dengan kematian yang menyakitkan, yaitu hukum penggal serta pemusnahan masal seluruh keluarga dan kerabat. Tidak ada yang terlewatkan, anak-anak, wanita hamil, orang tua, orang disabilitas, bahkan bayi yang telah tercatat dalam daftar keluarga, kerabat, maupun yang hanya sekedar memiliki hubungan bisnis dengan faksi kaisar tetap dimusnahkan tanpa belas kasih.
Status Kaisar dan bangsawan dari Faksi Kaisar diturunkan sebagai pengkhianat negara dalam sejarah Null, khususnya di wilayah Latent, mereka tak memiliki gelar, tak memiliki keluarga atau kerabat yang tersisa, bahkan untuk peristirahatan terakhir dengan damai para pengkhianat negara tidak pernah memilikinya. Mayat pengkhianat digantung dan dipertontonkan di Obelisk hingga tubuh mereka membusuk atau habis dimangsa oleh Burung Hering.
Menegakkan kebenaran yang telah hilang. Kaisar pengkhianat negara. Demi rakyat yang harus mengetahui segala kebenaran. Turunkan kaisar. Hukum kaisar yang telah menentang kehendak semesta.
Slogan berselimut keadilan dan kebenaran yang selalu dikumandangkan oleh pasukan penyerang telah menjadi obor penyemangat bagi faksi yang menentang faksi Kaisar.
Pemberontakan? Tidak, tentu saja tidak. Karena bagaimapaun kebenaran yang telah terpelintir, sejarah akan tetap dan selalu menuliskan kebenaran dari sudut pandang para pemenang hingga kebenaran tersebut diyakini sebagai kebenaran yang muthlak. Siapapun, yang berani mengatakan bahwa perang besar tersebut adalah pemberontakan untuk melengserkan dan mengambil takhta kekaisaran, maka ia akan hilang tanpa jejak. Tak ada yang mengetahui bagaimana nasib orang tersebut, sehingga tersebar rumor bahwa siapapun yang berani mempertanyakan keputusan penguasa yang baru, maka akan dianggap sebagai pendukung pengkhianat dan akan dihukum oleh sang alam.
Setitik demi setitik dengan fakta yang dipertontonkan kepada rakyat Latent di Null bahwa faksi kaisar merupakan pengkhianat negara yang terkutuk, mampu membuat pondasi penguasa baru yang meyakinkan rakyat Latent di Null bahwa ia adalah pengikut utusan sang suci yang mampu membawa kesejahteraan dan kejayaan seluruh wilayah di Null, khususnya Latent sebagai wilayah otoritas pusat menguat. Penguasa baru yang telah mengambil takhta Kaisar membentuk kebijakan baru tanpa terdapat pertentangan dan penolakan yang berarti.
Pondasi Kaisar dan Faksi Suci semakin menguat dan menyebar di seluruh Null setelah 1000 tahun telah berjalan dengan begitu stabil dan damai sehingga kekuasaan semakin kuat dan besar. Penaklukan kerajaan-kerajaan Null yang belum atau tidak ingin untuk tunduk kepada Kekaisaran diklaim sebagai kewajiban setiap calon kaisar yang akan berperang dalam perebutan takhta Kekaisaran yang baru
Latent—sebuah wilayah yang berada di bagian tengah Null—yang merupakan pusat dari segala bentuk peradaban dan otoritas muthlak di Null—yang saat ini tetap menjadi kekaisaran dengan sebuah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Kaisar. Selama 1000 tahun ini, Kekaisaran dikenal sebagai negara penakhluk. Kaisar merupakan penguasa tertinggi di Null dengan wilayah terbesar dan terkuat, sehingga kerajaan besar yang kalah perang atau tidak menerima akuisisi damai Kekaisaran akan dimakan oleh kekaisaran secara menyeluruh, wilayah kerajaan tersebut dapat tetap menjadi wilayah kerajaan atau turun menjadi wilayah March, penguasa dari kerajaan yang kalah akan digantikan oleh salah satu pengikut yang memiliki posisi tinggi di faksi suci milik kaisar, sedangkan untuk kerajaan kecil akan diturunkan sebagai wilayah setara dengan County maupun Baronial.
Wilayah kerajaan dibawah kekuasaan kekaisaran dibagi menjadi empat wilayah utama, yaitu kerajaan bagian barat, kerajaan bagian timur, kerajaan bagian selatan, dan kerajaan bagian utara.
Kekaisaraan saat ini dikenal dan disanjung sebagai keturunan yang dipilih oleh utusan suci, sehingga faksi suci yang menjadi bagian dari kekaisaran terberkahi oleh berkat dari cohort yang dipercaya sebagai kaki tangan dan utusan Semesta, yang memiliki kemampuan untuk mendengar suara Semesta untuk menentukan kebaikan dan kemalangan yang terjadi di suatu wilayah dan memiliki kemampuan suci yang agung. Hal ini menjadikan cohort menjadi penting dan mendapatkan kepercayaan seluruh bangsawan dan rakyat di Null sebagai penentu sebuah tindakan berskala nasional.
Cohort yang dikenal sebagai Virtuous menjadi kasta tertinggi di dalam hirarki di Null untuk mendapatkan berkah. Kaisar maupun pemilik wilayah di Null diharuskan mendapat berkat dan persetujuan Virtuous untuk dapat melangkah dan menempati sebuah tahkta. Setiap ucapan dan pernyataan Virtuous menjadi kalimat muthlak yang terbantahkan
Namun,—
Meskipun 1000 tahun telah merangkak dengan begitu lambat dan mampu menciptakan perubahan yang selalu terjadi dengan gelombang perebutan kekuasaan atau keyakinan yang semakin menguat di Null hingga mampu menyebabkan hiruk pikuk yang selalu mengguncang kehidupan setiap makhluk, semua itu tak akan mampu memengaruhi bahkan mengusik sebuah kehidupan lemah yang berada di sebuah goa di balik air terjun besar yang memiliki kemilau biru yang indah menghiasi setiap dindingnya itu.
Tak ada yang mengetahui bahwa terdapat makhluk kecil yang hidup di goa tersebut. Tak ada yang menyadari bahwa makhluk kecil yang tengah tertidur lelap selama 1000 tahun tanpa adanya perubahan yang berarti itu akan menjadi penyebab guncangnya Null sekali lagi.
Ya, bayi yang dilahirkan dalam sebuah perjuangan dan pengorbanan besar sang ibu 1000 tahun yang lalu. Bayi yang masih setia tak bergeming bahkan tak membuka mata sekalipun tetap dalam perlindungan selubung perak dari kalung berbentuk bulat utuh tersebut. Bayi yang masih setia memiliki wujud seperti saat ia mulai memiliki detak kehidupan untuk pertama kali. Ia tidak bertumbuh maupun berkembang bagai makhluk hidup pada umumnya seakan ia hanya sebuah boneka yang dianugerahi sebuah jantung yang dapat berdetak dan mampu bernapas.
~o0o~
“Sial, mengapa pedang ini tak berhenti bergetar dengan begitu ribut? Aku sudah memenuhi keinginanmu dan mengikuti mu dengan berjalan sangat amat jauh bahkan masuk ke dalam hutan penuh monster tak masuk akal. Bahkan tak ada sinar apapun selain sinar dari kunang-kunang disini!! Tapi kau—pedang sial tetap tak ingin sekalipun diam, hah?!” gerutu seorang pria tampan yang memiliki kulit coklat karena sering terbakar oleh sinar matahari yang begitu ganas, memiliki potongan wajah yang tegas dan mampu memberikan nuansa keras dan kuat.
Dia, pria yang terlihat keras kepala dan pantang menyerah, sorotan tatapan tajam nan dingin dari matanya membuat siapapun yang tak mengenal baik dirinya akan bergidik ketakutan dan memilih untuk menghindarinya meskipun memiliki wajah yang rupawan. Dia memiliki bibir penuh yang memikat, surai coklat terang yang begitu serasi dengan kulit coklat terbakar miliknya, rahang yang tegas dengan postur tubuh yang proporsional. Namun saat ini pria itu hanya memakai pakaian compang-camping, ia hanya membawa pedang yang telah berlumuran darah dan terus bergetar seakan menarik pria itu untuk terus berjalan. Tubuh penuh luka, tangan kanan patah, dan kaki yang berjalan dengan pincang.
Ray—pria bersurai coklat terang yang menggerutu sebal kepada pedang yang selalu bergetar dan menariknya untuk mengikuti arah yang diinginkan oleh si pedang adalah seorang yang hidup menjadi pemburu di salah satu wilayah milik Count di bawah kekuasaan Kerajaan Ebon di wilayah Selatan Null, hidup di sebuah desa tanpa nama yang jarang terjamah campur tangan para bangsawan Selatan, terletak di salah satu lahan yang berada diperbatasan antara wilayah Selatan dan Hutan Murky.