Ringtone telepon masuk memenuhi kamar Colli, layar hapenya terlihat menyala. Colli menaruh rokoknya di asbak, kemudian menjawab panggilan yang masuk ke hapenya. Terpampang jelas nama Hoshi di layar, jempolnya bergerak menyentuh tombol hijau di hapenya.
"Kenapa?" tanya Colli mengernyit saat mendengar suara gaduh dari seberang sana.
"Ikut gak?"
Bukannya suara Hoshi yang terdengar, malah suara Putra. Pasti Putra meminjam hape Hoshi yang memiliki banyak pulsa, kuota internet, aplikasi premium, serta saldo uang digital sekian ratus ribu.
Kaki Colli membawa tubuhnya menuju lemarinya. "Ngapain?" tanya Colli pura-pura basa-basi, padahal tangannya sudah bersiap mengambil jaket dan helm.
"Ditraktir Hoshi."
"Gece ke sini, keburu kehabisan!"
"Balikin hape gue, setan!"
"Weh! Bintang punya cewek!!"
Colli tertawa mendengar kehebohan teman-temannya. "Gue otw. Sisain buat gue, nyet!" umpat Colli mengancam dengan nada jenaka.
"Di kafe inceran Una."
Kafe inceran Una itu adalah Café eX. Kafe yang baru beberapa waktu lalu Colli bertemu dengan Cila, dan Cila memuji jidatnya. Tanpa sadar bibir Colli tertarik ke atas, ia tersenyum. Bakal ketemu lagi gak ya?
Tangan Colli bergerak membuka pintu lemari, mengambil jaket, helm full face, dan helm cadangan. Sambil memakai jaket, kaki Colli melangkah menuju nakas di sisi tempat tidurnya, mengambil sebuah kunci motor dengan gantungan berwarna merah dari dalam laci.
Colli langsung menuju garasi, tak lupa mengunci pintu kamar. Colli mengeluarkan motor sport merah—kado ulang tahun dari Putra tahun lalu. Seharusnya motor itu digunakan oleh Putra, namun karena masalah kesehatan Putra jadi gak bisa menggunakannya, makanya dikasih ke Colli yang kebetulan lagi ulang tahun. Waktu itu Bintang cemburu parah, karena Putra ngasih motornya buat Colli tapi yang diminta tumpangan Bintang namun sangat disayangkan temannya gak ada yang peka akan perasaan cemburu nan irinya.
•••
"COLI!!"
"Jangan sebut nama gue begitu, kek!" protes Colli. 'Kan ambigu. Padahal Colli baru buka helm—masih di atas motor, tapi si Hoshi udah ngajak adu mulut aja.
Setelah mengunci motornya, Colli segera menuju meja dimana teman-temannya berada, tentunya meja yang berada di luar karena mereka perokok.
"Lo tau gak, kalau Bang Bintang punya cewek?" tanya Deano si anak kelas sepuluh yang pastinya datang karena diseret Hoshi, sekaligus iming-iming makanan gratis.
"Enggak woi!" sahut Bintang langsung menyanggah.
"Nemu cewek di mana, Bi?" tanya Una.
"Itu bukan gebetan!" elak Bintang sambil melempari Hoshi dengan kacang goreng.
"BOHONG LO!" tuding Hoshi sambil memukul meja dan menunjuk wajah Bintang. "Kalau bukan gebetan, ngapain nanya LAGI APA?!"
"BERISIK LO, HAMSTER!" tegur Colli karena suara Hoshi terlalu keras. Padahal Colli juga.
"Lo yang baru datang aja udah kesel. APA LAGI GUE, SAT! DARI TADI GUE DI SEBELAH DIA!!" keluh Juan kesal dan menempeleng kepala belakang Hoshi.
"KURANG AJAR LO, SETAN!"