Yongki mengunci Ruang Komdis setelah mengganti seragam dengan pakaian bebas. Yongki melihat Dewi sedang membawa membawa dispenser dan kesusahan menutup pintu UKS. Yongki segera mengantongi kunci Ruang Komdis dan mengambil alih dispenser yang Dewi bawa.
"Eh Yong!?"
"Ke aula 'kan? Sekalian," ujar Yongki tanpa ditanya.
"Gak apa-apa?" tanya Dewi memastikan walaupun Yongki sudah mengatakan jawabannya sebelum ditanya. Tapi Yongki tetap mengangguk.
"Tunggu dulu!" seru Dewi saat Yongki mulai berjalan. Yongki pun menahan kakinya dan menoleh heran pada Dewi yang kembali ke Ruang UKS dan keluar secepat kilat.
Dewi bergidik kecil sambil membawa kotak P3K di tangannya. "UKS kalau udah waktu pulang sekolah tuh serem banget," ujar Dewi tiba-tiba. "Katanya, di UKS pernah ada tali pocong," bisik Dewi bercerita sambil bergelagat merinding.
"Terus lo takut?" respons Yongki sekenanya.
"Iya, lah!" sahut Dewi cepat. "Emang lo gak ngerasa apa? Hawa UKS tuh berubah tiap kali bel pulang. Kayak ada sesuatu di pojok ruangan yang ngeliatin."
Yongki hanya berdeham menjawab Dewi, membuat Dewi memukul punggung Yongki refleks karena menganggap Yongki tengah meledeknya.
"Jangan macem-macem, gue lagi bawa dispenser," omel Yongki. Dewi pun cemberut, "Lagian lo gak percaya."
Keduanya sampai di gedung aula yang di dalamnya banyak yang mondar-mandir mengangkat barang.
Ada anak OSIS, Komdis, PMR, dan fotografi; semua sibuk masing-masing. Yang cowok membangun panggung mini untuk MC, dan yang cewek membantu PMR memasang kerangka tenda, ada pula yang memasang meja untuk makanan nanti malam. Katanya setelah semua itu rapi baru mulai mendekor aula.
"Ruangan udah lo kunci, Wi?" tanya Aksa yang juga anak PMR pada Dewi.
"Udah. Gak ada yang perlu diambil lagi 'kan?" balas Dewi memastikan. Yongki menaruh dispenser di meja terdekat turut menyimak kedua gadis itu.
Aksa mendecap pusing. "Pembina suruh siapin kasur sama tandu." Aksa menggerutu. "Padahal gak bakal guna itu tandu, tapi tetep aja ngotot. Udah tau kita masih sibuk masang tenda sama panggung, udah mana kekurangan orang. Ih bener-bener!!"
"Biar gue ambil." Yongki ikut nimbrung percakapan Dewi dan Aksa.