Yongki menatap Eca tiba-tiba, membuat Eca langsung tersentak menegakkan tubuh dan panik sendiri. Sekilas Eca mengingat semua kelakuan menyebalkannya pada Yongki hari ini, Eca takut Yongki akan mengungkit semua itu tiba-tiba. Hih serem.
"Sana!" seru Yongki menunjuk lapangan dengan dagu. "Gue tau lo gak betah duduk di sini," ucap Yongki kemudian.
Perasaan panik tadi langsung buyar seketika. Mata Eca langsung berbinar menatap Yongki penuh haru, gadis itu melompat dari duduknya. "Makasih, Yongki Winata! Lo emang pengertian!" seru Eca sambil mencubit kedua pipi Yongki.
Yongki menepis tangan Eca dan membuat gerakan seolah mengusir Eca dengan wajah geli. Tanpa pikir panjang gadis itu menuju lapangan dan mengikuti jalannya acara bersama teman-teman sekelasnya.
Bangku di samping Yongki kembali kosong karena Eca lagi-lagi tak ada di sana. Tapi seolah tak rela membiarkan kursi di sisi Yongki kosong begitu saja, kembali seorang gadis duduk di sana—Diana, lengkap bersama sepiring makanan. Diana menyantap makanan dengan anggun, berbeda dengan Eca yang tadi makan dengan lahap bagai orang yang sudah seminggu tak makan.
Selesai makan, Diana mengeluarkan selembar tisu dari sling bag yang dibawanya, lalu mengelap mulutnya. "Kakak gak makan?" tanya Diana.
Yongki tersentak kecil, kemudian menoleh pada Diana, "Udah."
Diana mengangguk-angguk kecil kemudian merasa canggung karena Yongki hanya diam saja. Memang pada dasarnya Yongki termasuk pada tipe cowok yang pendiam. Tapi baru kali ini Diana merasa canggung bersama Yongki, ditambah dengan jantungnya yang berdetak kencang.
"Kak," panggil Diana pada akhirnya.
"Ya?"
Diana menarik napas dalam-dalam. Ia harus berani!
"Ada yang mau aku bicarain sama kakak," kata Diana kaku.
Yongki kembali menatap Diana. "Biasanya kalau curhat gak pernah izin dulu," balas Yongki iseng. Mendengar balasan Yongki membuat wajah Diana cemberut seketika.
"'Kan, ini serius..." rajuk Diana.
Sayangnya, saat Diana ingin mengeluarkan suara, speaker sekolah turut mengeluarkan suara dari MC Boy yang berteriak seperti kesurupan, membuat suara Diana tertelan tapi Diana yakin Yongki dapat mendengarnya.
"Aku sayang sama kakak!"