Sekolah Menengah Varsy biasanya adalah tempat yang ceria dan penuh dengan kegiatan belajar. Tapi pada suatu malam yang gelap dan hujan deras, suasana sekolah berubah menjadi sangat menakutkan.
Hujan deras turun tanpa henti, membuat lorong-lorong Sekolah terlihat seperti labirin yang menyeramkan. Andi, Reno, Lara dan Bima memutuskan untuk menginap di sekolah untuk mengerjakan proyek kelompok, meskipun Pak Kepala Sekolah menyarankan untuk pulang lebih awal.
"Kita harus selesai proyek ini malam ini," Andi berkata dengan tekad, tidak menyadari apa yang akan terjadi.
Mereka berada di ruang komputer sekolah, bekerja dengan lampu yang redup karena listrik sekolah kadang-kadang berkedip.
Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang berat di lorong sekolah, tetapi tidak ada siapapun yang mereka lihat. Suara itu seperti bergerak mendekati ruang komputer.
Reno merasa bulu kuduknya berdiri.
"Apa itu? Kenapa ada suara seperti itu?" tanya Reno.
Lara terlihat menggigil.
"Mungkin ada orang lain di sekolah," jawabnya.
Bima memeriksa lorong dengan hati-hati, tapi tidak ada apa-apa yang terlihat olehnya.
"Aku tidak melihat siapapun," ujar Bima.
Mereka kembali fokus pada proyek, bayangan hitam muncul di jendela ruang komputer seperti sosok tinggi yang berdiri di luar, menatap ke dalam.
Andi merasa napasnya terhenti.
"Apa... apa itu?" tanya Andra terbata sembari menunjuk ke arah jendela.
Reno langsung mematikan lampu ruang komputer, membuat mereka berada dalam kegelapan total sesaat.
"Kita harus keluar dari sini, Sekarang!" pinta Reno.