Kila yang sedang berkeliling diantara buku yang tersusun begitu rapih dalam rak yang cukup tinggi. Lorong lorong yang mempunyai banyak kategori buku tersendiri. Novel, disinilah Kila sekarang diantara rak buku dengan begitu banyak novel novel. Sesekali ia menyipitkan matanya untuk melihat judul buku yang terbaca miring atau bahkan judul buku yang memang sengaja berukuran kecil dan menggunakan font latin. Belum ada yang menarik menurut Kila.
Membuatnya terus mencari novel yang memang sedang ia cari. Dan yap, Kila melihat novel itu, novel yang sudah ia cari cari. Kila pun mengambilnya dengan senyum lebar menghiasi wajah cantiknya. Dan apa ini, disaat tangannya terulur untuk mengambil novel tersebut ternyata ada tangan lain juga yang bersamaan dengan tangannya.
Kila melihat siapa pemilik tangan itu, berani beraninya mengambil novel yang sudah Kila cari cari dari tadi. Dengan menahan kekesalannya, Kila menolehkan wajahnya untuk melihat orang tersebut. Seketika Kila langsung melebarkan matanya, melihat sosok yang tersenyum tanpa dosa dengan deretan gigi putih bergingsul itu. Kila dibuat semakin kesal, pasalnya orang yang berada didepannya ini adalah orang yang sempat membuatnya marah beberapa hari yang lalu. Kila masih ingat betul wajahnya, meski tidak terlalu lama melihatnya saat itu.
"Hai! Ketemu lagi kita." ucapnya dengan memajukan wajahnya kearah Kila. Sontak saja Kila langsung mendorong keras dahi orang tersebut kebelakang, dan merampas novel yang ada ditangan orang tersebut. Keenan Haidar Desmon, ya orang tersebut adalah Keenan. Kila yang tanpa meresponnya pun pergi meninggalkan Keenan begitu saja. Sedangkan Keenan malah terus mengikuti perginya Kila.
...
Sudah hampir 30 menit lamanya Kila membaca novel didalam perpustakaan. Tidak ada rasa bosan sama sekali bagi Kila berada di perpustakaan ini. Selain jarang banyak orang yang mengunjungi, juga merupakan tempat yang sunyi tenang dan nyaman menurut Kila. Tetapi, entahlah orang yang berada didepannya ini membuat Kila merasa tak nyaman. Pasalnya, orang yang berada didepannya ini terus saja memperhatikan dirinya. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh orang didepannya ini. Mengapa sangat menjengkelkan sekali. Padahal Kila tidak pernah mengganggunya, mengenalnya saja tidak.
Kila kesal, sebenarnya apa yang diinginkan orang yang berada di depannya ini. Apa orang yang ada didepannya ini tidak memiliki kegiatan lain selain yang dilakukannya saat ini. Kila pun menutup kasar novel yang ia baca dan meletakkan novelnya di atas meja dengan kasar. Menatap sengit orang yang ada didepannya. Yang sungguh sudah sangat mengganggu sekali waktu damainya.
Brakkk...