“Aika, ayo berangkat,” kata Kazuki dari balik pintu kamar.
"Haiiii,” kataku padanya dan langsung menghambur keluar pintu meninggalkan barang-barangku yang beberapa sudah mulai kubereskan dan telepon genggam yang akhirnya bisa di-charge juga setelah otousan menemukan colokan yang sama dengan colokan Indonesia sehari sebelum kepulanganku.
Berangkat naik kendaraan pribadi keluarga Yasojima bersama dengan otousan yang menyetir, Kazuki duduk di belakang bersamaku, dan Riku si Chihuahua bulu tebal yang duduk di depan samping pengemudi. Mobil canggih warna abu-abu ini melesat menuju suatu tempat yang aku tak tahu itu dimana dan mau ngapain.
“Riku, kenapa sih kamu masih sentimen sama aku padahal besok aku sudah tak disini, masa aku mau pegang majikanmu saja nggak boleh, aku kan cuma mau pegang tangannya masa kamu langsung gigit tanganku,” kataku ngedumel sendiri dengan si kaki empat itu sambil berhadap-hadapan yang akhirnya malah aku yang dicuekin olehnya dan memilih tidur nyenyak diatas pangkuan Kazuki. Iri benar aku dengan makhluk satu itu, gantian dong aku yang tidur disana.
Mobil terus melaju di jalanan yang memang tak ada macet-macetnya sama sekali lalu papa keduaku itu membelokkan mobilnya ke arah kiri menuju suatu taman penuh bunga.