Sebulan lamanya sejak aku putus dengan Mark, dan sudah sebulan lebih lamanya aku melakukan long distance relationship dengan Kazuki. Hal ini membuat tubuhku tambah kurus dan terus mengurus, aku jadi tak doyan makan, hampir setiap hari kerjaanku hanya menangis dan menangis, menangisi Mark yang sebenarnya tak perlu lagi kutangisi dan menangisi jarak jauhku dengan Kazuki. Sebenarnya aku bukan menangisi Mark, aku lebih menangisi hubungan jarak jauhku dengan Kazuki yang akhirnya juga menyeret pada putusnya hubunganku dengan Mark. Aku seperti orang linglung tanpa pegangan, seperti orang kebakaran jenggot yang takut kehilangan perhatian, aku seperti orang bodoh yang berusaha mencari Mark hanya agar aku bisa mendapat perhatian darinya meski sebenarnya aku tak lagi ingin bersamanya, aku merasa kesepian, aku benar-benar dalam keadaan tak stabil saat ini, aku benar-benar tak bisa memahami diriku sendiri…
Ada sesuatu yang mengganjal dan tak jenak kurasakan di hati ini. Aku sedih dengan kenyataan bahwa aku harus jauh dari Kazuki dan takut kalau suatu hari nanti Kazuki juga akan pergi dari hidupku.
“Kazu,” Aku memanggilnya melalui dunia maya kami berdua.
“Hai,” jawabnya padaku sambil sedikit sibuk dengan mie seduh yang sedang diseruputnya.
Aku terdiam, tak jadi melanjutkan apa yang hendak kubicarakan. Tak sanggup aku mengatakannya, seperti ada yang mencekat di tenggorokan ini, dan detak jantung yang mulai kacau kembali menyerangku, aku dapat merasakan detaknya yang makin lama makin mengencang saat aku mencoba mengolahnya dengan logikaku. Aku menghela nafas sekali agar apa yang akan kubicarakan dapat keluar dengan lancar.
Glek...
“Kazu, bagaimana kelanjutan hubungan kita? Bisakah kita mencoba untuk pacaran?” tanyaku dengan sedikit cepat-cepatan, penuh ketegangan, takut, tak tenang, dan serasa jantung ini mau lepas dari tempatnya saat menanyakan permasalahan yang sudah membuatku tak doyan makan, tak bisa tidur, insomnia, dan terus-terusan menangis selama sebulan lebih ini. Rasa tegang, takut, dan tak tenang yang mirip seperti pertama kali menembak seseorang untuk dijadikan pacar dan takut ditolak.