Se Kai No Dare Yori Mo Aishiteru

Michaela Noe
Chapter #211

Keajaiban Yang Datang

Aku kembali lagi ke Jakarta dan kali ini untuk bekerja sebagai Customer Service di salah satu bank di Jakarta. Hubungan yang terus berjalan antara aku dan Kazuki setiap malam terus berlangsung dengan sangat baik. Jika hari itu Kazuki tak bisa chatting denganku, dia pasti akan meninggalkan pesan entah itu di messenger atau e-mail atau ­­skype agar aku tidak menunggu terlalu lama kalau ternyata dia tak bisa hadir dalam kencan dunia maya kami setiap malam. Kazuki akan berusaha menghubungiku setiap malam sekalipun itu jam 12 malam waktu Indonesia Bagian Barat, artinya jam 2 pagi di Tokyo. Dengan segala usaha, cowok Jepang itu terus menghubungiku karena dia tak ingin melihatku sedih.

           Dengan keadaan Kazuki yang sangat sibuk akan kegiatan kuliahnya di jurusan Bahasa Mandarin, serta kerja part time­-nya yang hampir setiap hari cowok Jepang itu pulang pukul 11 atau 12 malam waktu Tokyo bahkan beberapa kali jam 1 atau 2 subuh, tapi dia masih terus menghubungiku walau hanya 5 menit kami mengobrol, tapi dia terus mencariku, bahkan dia pernah rela ngobrol selama setengah jam karena sehari sebelumnya kami tak bisa mengobrol, padahal aku tahu dia sudah sangat kelelahan. Dan yang paling kuhargai dari usahanya adalah dia masih tetap berusaha memberikan senyum lembutnya kepadaku di sela-sela rasa kantuknya dan kelelahannya yang luar biasa.

           Malam itu sembari aku menunggunya memanggilku di skype, aku membuka-buka foto-foto kenanganku selama di Beijing dan Tokyo. Kubuka satu-persatu dan kembali kuingat-ingat peristiwa-peristiwa yang terekam abadi pada foto-foto itu.

Frasia dan Nathan yang sudah bersama di Sidney dan kudengar sudah merencanakan pernikahan. Skolas yang baru saja kemarin bertemu denganku di Mal Taman Anggrek.

Venesia yang sudah putus dengan Som, Trio Thailand yang sudah tak terdengar kabarnya lagi selain Chana yang masih terkadang ngobrol denganku lewat messenger, cowok botak itu sudah mulai bekerja di Thailand, sahabat yang sangat kurindukan.

Evy yang masih sering kutebengi mobilnya untuk berangkat kerja.

Keinichi yang sedang belajar di sekolah khusus menjadi pilot, dan memang dia bercita-cita menjadi seorang pilot, akhirnya impiannya tercapai juga.

Candy dan Pheakdei yang sudah tak berkabar sama sekali.

Cori, Rhea, Richard, Satoshi, Reylee, Mami, dan Shizuka yang masih di Tsinghua University menikmati masa-masa yang selalu membuatku ingin kembali kesana, masa-masa yang sangat kurindukan dan rasanya tak ingin bangun dari mimpi indah itu.

Dan segala foto-fotoku di Tsinghua University bersama mereka semua termasuk foto berdua dengan Kazuki yang di kala itu aku dan cowok Jepang itu selalu main sembunyi-sembunyi  untuk bisa foto berdua, hanya Mami dan Shizuka yang selalu membantu hubungan backstreet kami. Kuamati satu-persatu dan kuresapi di dalam benakku dan kumasukkan ke dalam hati untuk sekedar menghangatkan hati ini dan menyunggingkan senyum ini menghiasi wajahku yang memang sedang bahagia.

           Foto waktu aku berulang tahun di saat bersalju, foto makan malam bersama, foto di Beijing World Park dimana pertama kali aku berjalan-jalan dengan Kazuki, foto natal waktu aku mabuk, foto Tahun Baru, foto di tempat bowling dan billiard bersama dengan Mami, Shizuka, dan Kazuki, sungguh kangen hari itu, aku paling suka kalau kami berempat bisa pergi bersama, aku dan Kazuki bisa menjadi diri-sendiri tanpa harus sembunyi-sembunyi tentang hubungan kami.

Lihat selengkapnya