Kau ingin tahu resep rahasia menjadi manusia pengecut? Adalah dengan menumpahkan sebotol penuh trauma, setengah mangkuk depresi, satu setengah piring kegagalan, serta satu sendok makan putus asa dan kau akan melihat bagaimana manusia itu tercipta.
***
Menjadi muda dan di penuhi trauma bukanlah sebuah prestasi, Meresapi rasa depresi seorang diri bukanlah sebuah seni, menekan habis segala kegilaan yang membara dalam jiwa bukanlah sebuah hal yang mudah, bayangan, ketakutan serta kedukaan yang terasa di lidah tak pernah berhenti sekali tahun berganti. Pikiran rumit ini memaksa nadi terus memacu lorong kesesakan tanpa jeda. Memori liar ini menumpuk bagai lagu baru setiap tahunnya. Mencekik ambisi dan mimpi-mimpi kecil, memakan habis rasa percaya hingga tak mengenal diri.
Rayu dirimu sekali lagi, ajak ia bermimpi sesuatu yang dulu kau tenggelamkan dalam hati. Ajak ia berbicara banyak hal, tentang hujan di tengah hari, cinta pertamamu yang gagal kau raih, rasa sakit sebab dewasa seberantakan ini, jiwamu yang layu butuh sesuatu yang baru, mimpi baru misalnya.
***
Semua skenario buruk itu hanya ada di kepalamu saja.
***
Hal paling mudah menghancurkan manusia adalah dengan memberikan rasa nyaman. Ia berpikir bila hidup akan tetap seperti ini, padahal Tuhan kadang menciptakan sebuah kejutan-kejutan untuk meramaikan kehidupan. Seperti Corona yang memaksa manusia menjalani kehidupan terisolasi dari dunia luar. Tiba-tiba saja segala aspek kehidupan diberhentikan dengan paksa. Tidak ada anak-anak yang pergi sekolah, tidak ada ibadah dalam keadaan berjamaah, tidak juga berpakaian dengan normal. Manusia di paksa menutup mulutnya dengan masker, bukankah itu satu alarm dari sang Pencipta bila manusia yang terlalu banyak bicara sangat berbahaya entah itu untuk dirinya atau untuk yang lainnya.
Ambil dirimu dan masukin dalam mangkuk penuh kegagalan, tuangkan berliter-liter rasa nyaman, aduk hingga kau membuang waktu untuk hal-hal tak berguna, tambahan sedikit lebih banyak sosial media dan taraa, kau akan menjadi lebih buruk setiap harinya.
***
Kehidupan ini pada dasarnya tak bermakna. Jadi berhenti mencari arti makna besar dalam hidup ini, karena itu hanya membuang waktumu saja. Kita memang menggemari hal-hal yang rumit dibandingkan dengan berterima kasih dengan apa yang di beri.
Bagaimana cara yang benar menyayangi diri sendiri? adalah dengan belajar dan mencari sebuah kedamaian dalam jiwa entah perasaan dan pikiran. Ketika kita bisa menemukan ketenangan, maka kita akan mengetahui bahwa masalah yang kita pikirkan, itu sebetulnya tidak ada dan nyaris tidak lah penting. Bukan apa-apa
Pernah gak sih kita menyadari bahwa pikiran kita selalu berkelana melewati lorong waktu setiap saat. kadang kita memikirkan masa lalu dan kadang memikirkan masa depan. Masa lalu yang jelas-jelas tidak bisa kita ambil dan masa depan yang jelas-jelas hanya sebuah rencana dan itupun belum tentu terjadi. Pada akhirnya masa lalu dan masa depan saling bercampur dengan masa sekarang masa yang sedang kita alami. Membuat kita tidak bisa menikmati apa yang sedang kita alami, kekhawatiran besar melenyapkan kesenangan dengan cara paling cepat.