Sea, the only one friend

meliahalim
Chapter #20

Rokok filter, bolu susu marble dan pesan untuk mama

Aku ingin merayakan pesta kecil setiap hari di rumah, dengan berloyang-loyang kebahagiaan dan berbungkus-bungkus senyuman. Meminum berbotol-botol sukacita dalam waktu yang panjang dan lama.


***


Mama mencintai rokok filter semenjak sekolah pertama, alih-alih jatuh cinta pada manusia mama malah menjatuhkan hati pada batang rokok filter hingga kini. Hidup mama tidak pernah mudah. Sedari remaja bekerja membantu abah dan terpaksa memutuskan mimpinya. Mama punya impian yang besar, sayangnya beliau memilih mengalah kala realita tak membiarkannya menyentuh itu semua.


Mungkin menikah dengan ayah adalah keputusan paling salah, tapi bukan hal yang mama benci. Sebab mama punya anak-anak yang baik (mungkin), ayah melakukan penghinaan besar sepanjang perkawinan dengan cara perselingkuhan tanpa ujung. Ayah berhenti berselingkuh saat hidupnya Tuhan akhiri. Mama menjadi manusia paling tegar saat ujian-badai-ulangan kehidupan datang dengan beramai-ramai. Tidak pernah ada keluhan, amarah atau bahkan umpatan saat menjalani ini semua. Mama melapangkan dadanya lebih sering semenjak menikah dengan ayah.


Mama selalu yang paling akhir dalam segala hal, memilih tidak membeli baju raya demi menutupi hutang,  mama mengalah lebih sering sepanjang hidup. Demi yang lainnya atau sebab alasan lainnya.


Seperti yang selalu kukatakan, bila aku belum menjadi apa-apa, belum menjadi seperti apa yang mama harapkan, tapi aku selalu ingin menjadi penawar untuk segala kesusahan yang tercipta. Aku ingin meminta maaf sebab belum mampu membuat mama menelan banyak kebahagiaan di dunia. Aku masih selau gagal dalam banyak hal. Tapi aku benar-benar sedang berusaha melakukan segalanya demi mama. Tolong doakan aku untuk perjalanan yang tak mudah ini, aku hanya butuh mama tetap ada.


Tolong hibur aku jika segala ekspektasi ku tidak berlabuh sesuai inginku, katakan padaku bila aku sudah melakukan semampuku, aku telah bekerja sampai batas sanggup ku. Katanya doa seorang ibu akan Tuhan dengar lebih dulu, maka aku butuh keajaiban itu.


Aku tahu banyak impian yang mama sembunyikan, aku juga tahu bila mama menyimpan kotak luka itu sendiri dan memeluk nya erat. Maka aku tidak berbohong ketika mengatakan bila mama berhak bahagia dengan bertemu pria yang mama suka.


Mama boleh menikah lagi dengan siapapun yang hati mama inginkan, mama boleh menjadi egois dengan mementingkan perasaan diri sendiri. Aku tidak akan menjadi anak yang menyebalkan dengan melarang mama menikah lagi.


Lihat selengkapnya