Sudah dua jam Oky berputar- putar kampus mencari Ghalib, namun ia tidak menemukan nya, ia ngantuk tapi rasa cemas pun menyerang nya pula kepalanya terasa sangat sakit memikirkan hal ini. Oky berencana balik sebentar, dia berpikir Ghalib mungkin sudah balik dan malah dia yg merasa kehilangan Oky dan Dehan.
" Duh anak satu ini nggak pernah bikin orang tenang" Oky mulai menggerutu dan marah-marah di tengah jalan.
---
Saat sampai di halaman rumah ia melihat Ghalib yg sejak tadi menunggu di depan rumah dengan wajah jutek luar biasanya.
" Hei Galibun ngapain di luar hahaha"
" Kurang ajar kalian, ngapain pintu di kunci aku nggak bisa masuk, liat badan ku habis di gigit nyamuk, skincare lidah buaya mahal lagi"
" Hahaha yaa kamu ngapain main sampai larut, kayak setan aja"
" Aku lagi gentayangan cari mangsa, puas kamu"
" Yaa ya, ni aku cari kunci dulu" oky mulai meraba kantung dan dompetnya, "kok nggak ada yaa" Oky mulai bingung dimana ia menyimpan
" Eh aku ingat aku nggak bawa kuncinya, si Dehan yg bawa"
" lah si Dehan nya mana?"
"Nggak tau, aku pisah sama dia tadi"
" Dasar gempal tidak berguna"
" Hahaha santai dong, kita tunggu dia"
Mereka menunggu sampai 2 jam , dan waktu telah menunjukan pukul 3 pagi. mereka mulai resah karena Dehan yg belum datang.
"Kii telpon si Dehan"
"lah hp ku di dalam, lib coba kamu yg telpon"
" Pulsa hp ku habis, makanya aku minta kamu telpon, ini dah mau pagi ni, untung aku nggak ada kelas besok"
"Lah sama aku juga nggak ada kelas besok, tapi laporan numpuk"
"Rasain haha"
'Biip-biip-biip' hp ghalib berdering. dengan nama pemanggil dehan.
" haa akhirnya nih anak telpon juga"
Ghalib mengangkat telpon, namun anehnya yang berbicara bukan dehan tapi suaranya seperti suara wanita, dan ia memberi tahu kalau Dehan berada di rumah sakit, karena terjadi peristiwa tragis yang menimpanya.
Ghalib dan Oky panik mendengar hal ini, mereka menanyakan dimana dehan sekarang berada, si wanita ini mengasih lokasi dehan berada yang tidak jauh dari lokasi kampus.