Dalam perjalanan Dehan mencoba menghubungi teman-temannya yang tau dimana Sukma tinggal atau dimana ia sekarang, namun banyak yang menjawab bahwa Sukma telah pindah kos dan tidak tau dimana dia sekarang, bahkan no telponnya juga diganti. Dia tampak lebih tertutup sekarang dan seperti menyembunyikan sesuatu.
Sudah lebih dua jam Dehan berkeliling mencari Sukma dari kampus sampai ke perumahan yang agak jauh dari kampus, tapi tidak ada satupun yang menunjukan Sukma ada di mana.
Dehan mulai lelah dan berencana balik ke rumahnya.
---
Setelah sampai ke rumah, Dehan melihat Ghalib yang tampak kesal padanya, bahkan ia tak mau menyapa nya, bahkan bibirnya cemburut ke bawah saat melihat Dehan.
" Kamu mencari Sukma kan?" tiba-tiba Ghalib berbicara walau wajahnya menghadap ke arah lain.
" Ia! Kamu tau dia dimana atau no hp nya?!" Dehan seperti mendesak.
" aku tidak tau dia dimana, tapi aku tau no hpnya, soalnya... Ah nggak penting, kalau kamu mau...hmm traktir bakso besok yaa!"
Dehan tersentak kaget dan tertawa kecil mendengarnya.
"Iyaa iyaa nanti aku traktir".
" Hmm ok tunggu bentar yaa".
Ghalib mengambil telpon genggamnya dan mencari no Sukma, lalu mengirik no nya ke Dehan.
" Ohh aku lupa kasih tau, sebelum telpon dia, sms dulu soalnya akhir-akhir ini dia jarang angkat telpon dari orang asing"
Ghalib tampak tau banyak tentang Sukma tapi itu tidak penting sekarang, Dehan lebih fokus terhadap peristiwa yang menimpanya malam itu dan siapa mereka yang bertarung itu.
"Ok terima kasih" Dehan buru-buru meninggalkan Ghalib dan pergi ke kamarnya. Ia takut jika ada orang lain tau tentang masalah itu dan bisa saja didekatnya ada musuhnya.
---
Dehan mulai membuat pesan tentang identitasnya ke Sukma agar dia tidak curiga kepadanya.
Setelah menunggu 2 jam akhirnya Sukma pun membalas pesan Dehan dan dia meminta Dehan untuk bertemu dengannya di kampus jam 9 malam, karena ada hal yang harus ia beritahu tentang peristiwa tragis itu.
Dehan awalnya mencurigai pesan ini apalagi lokasi pertemuan yang sangat tidak terduga.
"Deehaan!...Deehaan!... Nanti anterin aku ke ukm ku dong!" Ghalib mengetuk pintu kamar dan membuat Dehan kaget.
" Kapaan!"
" jam 8 malam, karena aku ada bakar- bakar ikan di ukm"
" yaa yaa"
" makasih Dehaan"
---