Catatan:
1Yi Sung Man (이승만): Atau dikenal dengan nama Syngman Rhee, Presiden pertama dari Pemerintahan Sementara Republik Korea (Masa jabatannya 11 September 1919-21 Maret 1925) dan presiden pertama dari Korea Selatan (24 Juli 1948-26 April 1960).
2Hanguk Eunhaeng (한국은행): Bank of Korea (Bank Korea), bank sentral Korea Selatan dan penerbit mata uang Korea Selatan yang didirikan pada tanggal 12 Juni 1950.
3Psychotherapy: Metode pengobatan dengan cara melakukan interaksi sistematis antara terapis dengan pasien yang berdasarkan ilmu-ilmu psikologi untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaan seseorang.
4RET: Singkatan dari Rational Emotive Therapy atau Terapi Emotif Rasional adalah konseling yang menekankan pada kebersaman dan interaksi antara berpikir, akal sehat, berperasaan, dan berperilaku.
5Juk (죽): Bubur Korea yang terbuat dari bahan palawija, biasanya orang Korea menikmati bubur juk saat pagi hari yang sebagai pengganti nasi.
6Sungnyung (숭늉): Nama minuman tradisional Korea yang terbuat dari air kerak nasi, dan digemari oleh rakyat Korea.
7Sujeo (수저): Satu set peralatan makan yang biasa digunakan untuk makan masakan Korea, berasal dari kata sutgarak (숟가락) (sendok) dan jeotgarak (젓가락) (sumpit). Kadang-kadang sujeo sering mengartikan sendok saja tanpa sumpit.
8Joseon Wangjo Gungjung Yori (조선왕조 궁중요리): Masakan istana kerajaan Joseon, hidangan tradisional yang dikonsumsi oleh kerajaan istana dinasti Joseon, terdapat 12 macam hidangan yang disajikan bersama dengan nasi dan sup yang disediakan di bangjja (방짜) atau juga dikenal dengan nama yugi (유기) (perangkat makan khusus kerajaan istana Joseon).
9Geunjeongjeon (근정전): Ruang tahta utama di Istana Gyeongbok (istana utama), biasanya Raja mengadakan rapat dengan para menteri tentang kerajaan dan rakyatnya.
10Istana Gyeongbok (경복궁): Istana utama dan terbesar dari lima istana megah dinasti Joseon, nama istana nya mengandung dari Gyeongbok (경복) (sangat diberkati oleh surga) dan Gung (궁) (istana).
11Gangnyeongjeon (강녕전): Bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal sang raja dan tempat tidur utama sang raja, terletak di Istana Gyeongbok.
12Naejeon (내전): Ruang terbuka rahasia yang meliputi tempat tinggal sang Raja dan Ratu.
13Surasang (수라상): Masakan khusus yang disajikan di atas meja makan untuk sang Raja zaman dinasti Joseon.
14Wonban (원반): Meja utama yang berisi masakan berupa sura (수라) (semangkuk nasi dan biji-bijian), gwaktang (곽탕) (masakan sup khusus), jjigae (조치) (sup rebusan yang dihidangkan di dalam panci kecil untuk porsi satu orang), jjim (찜) (masakan yang dikukus atau direbus seperti daging, daging ayam, ikan, atau kerang yang telah direndam dalam saus atau sup), dan 12 jenis masakan lain yang termasuk chimchae (침채) (sebutan saat awal dinasti Joseon, atau sekarang dikenal dengan kimchi (김치) yang artinya asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas) dan sayur-sayuran lainnya.
15Gyeotban (곁반): Meja samping atau meja pelengkap 1 yang bentuknya seperti meja wonban (meja utama) namun lebih kecil di samping wonban (meja utama), berisi pat sura (팥수라) (nasi dicampur kacang merah), mangkuk untuk teh sungnyung (숭늉) (minuman dari kerak nasi), tiga mangkuk perak, dan tiga piring perak lainnya.
16Chaeksangban (책상반): Meja samping atau meja pelengkap 2 yang berwarna coklat dan lebih kecil daripada meja gyeotban biasanya ada dua chaeksangban, berisi hidangan sinseollo (신선로) (uraian hidangan yang terdiri dari bakso, jeonyeo (전유어) (dadar tepung terigu, kadang-kadang sebagai makanan penutup yang manis) kecil dan bulat, jamur, sayuran yang dimasak yang kaya akan kaldu, sup deoenjang (된장) (saus yang terbuat dari kedelai yang direbus, dikeringkan dan dibentuk menjadi persegi), daging, minyak wijen, telur, serta sayur-sayuran.
17Gyotaejeon (교태전): Bangunan yang digunakan tempat tinggal Ratu dan tempat tidur utama sang Ratu, dimana sang Ratu mengawasi operasi yang efisien dari rumah tangga istana.
18Jaseondang (자선당): Tempat tinggal para Pangeran Mahkota dan Putri Mahkota.
19Donggung (동궁): Istana Putra Mahkota.
20Bangjja (방짜): Perangkat makanan khusus untuk keluarga kerajaan Korea, yang terbuat dari kerajinan tangan berbahan perunggu, mengandung kandungan timah yang tinggi dari produk perunggu lainnya. Bangjja lengkap termasuk piring, mangkuk, sendok, dan sumpit.
💮
Bab 7
Musim Panas bulan ke-7 tahun 1961 di kota Seoul
Suara berisik dari sendal ataupun sepatu dari para pejalan kaki, para pedagang yang sedang promosi, dan para pembeli yang sedang tawar-menawar, terdengar di kedua telinga Lee Shin Ae. Jari telunjuk tangan kanannya tergerak. Terangkat dalam satu detik hingga terdiam kembali. Lalu terangkat kembali dan terdiam kembali. Bola mata nya bergerak ke kiri ke kanan meski matanya tertutup.
Sebuah gambaran kejadian terbilas di pikirannya.
“Hmm.. nona,” panggil pria yang bergaya pakaian Inggris itu sedikit maju, mendekati Lee Shin Ae yang masih terlihat syok. Secara tiba-tiba, Lee Shin Ae merasa kepalanya sedikit pusing. Pria itu menatap lekat wajah Lee Shin Ae. “Wajah Anda..,” tanpa disadari, pria itu membelai pipi kanannya Lee Shin Ae.
Sontak Lee Shin Ae mundur ke belakang untuk menghindari belaian dari pria yang tak dikenalnya itu. “Apa yang Anda lakukan?!” bentak Lee Shin Ae melihat aksi pria itu.
“Anda cantik sekali,” pria itu membelu-belai sambil mencoba membelai lagi wajah Lee Shin Ae, “Anda sungguh berwajah seperti bayi!”
“Tolong hentikan sikap Anda!” hardik Lee Shin Ae dan menangkis tangan kanan pria itu yang mencoba membelai wajahnya. Tak lama kemudian, rasa pusing itu terasa kembali di kepalanya. Mulutnya bergetar-getar. Jantungnya berdenyut kencang. Tangannya mendadak berkeringat dingin.
“Ah.. Anda butuh uang, bukan?” hina pria itu sambil membuka dompetnya untuk mengambil uang. Tiga buah uang 1000 hwan –sisi depan bergambarkan Yi Sung Man1 dan sisi belakangnya bergambarkan simbol Hanguk Eunhaeng2– di genggaman tangan kanan pria itu. “Malam begini.. pasti ini yang Anda incari, bukan? Silahkan.”
“Heh?!” Lee Shin Ae terkejut mendengar hinaan dari pria yang tak dikenal itu, “Apa maksud Anda?!”
“Jangan berpura-pura polos seperti itu. Saya sudah sering menemui hal seperti ini. Baiklah, Anda ingin di mana?” lontaran melekit dari pria itu membuatnya tergemap. Di tambah lagi tangan pria itu merangkul bahunya dengan gaya ‘bersahabat’ itu membuat Lee Shin Ae risih.
“Apa-apaan?! Lepaskan!” teriak Lee Shin Ae melepas rangkulan tangan dari pria itu, “Saya bukan perempuan seperti yang Anda bayangkan!”
Semakin lama semakin parah kelakuan pria itu. Sambil mencolek pipi kiri Lee Shin Ae, pria itu menggoda, “Ayolah.. saya tahu Anda hanya malu-malu kucing saja..”
“Berhenti! Jangan colek pipi saya!” bentak Lee Shin Ae menghindar dari pria itu yang mencoba mencoleknya kembali. Tiba-tiba rasa pusing itu mendadak datang kembali, rasa pusing itu semakin lama semakin parah. Pria itu masih saja menggoda Lee Shin Ae walaupun dia terus menolak. Rasa takut kini telah berpendam di hati Lee Shin Ae. Dia takut pria itu akan berbuat macam-macam dengannya yang masih berusia 16 tahun (usia Korea).
Bilasan gambaran kejadian itu mendadak menghilang, seiring dengan bangun terduduknya Lee Shin Ae sambil berteriak, “Tolong berhenti, paman!” Degupan jantung nya kencang. Desahan nafasnya sangat cepat. Kedua telapak tangannya dingin. Bayangan akan pria itu masih terbayang-bayang di pikirannya.