💮
Bab 10
Musim Semi bulan ke-3 tahun 1982 di kota Seoul
Dibaca lah surat yang memang ditulis oleh Lee Shin Ae,
"Tuan Tae Jun,
Selamat datang di dunia baru. Aku tahu kamu pasti mencariku ketika kita pergi bersama. Aku minta maaf, Tae Jun, karena aku salah menulis tahun ketika kita berjanji untuk pergi bersama. Aku minta maaf juga aku tidak bisa berada di sisimu sebagai sahabat ketika kamu kesulitan beradaptasi pertama kali.
Saat itu, aku sudah sangat ketakutan jadi aku tidak sadar telah menulis angka '6' bukan angka '8' seperti yang telah kita sepakati. Kuharap kamu tidak marah padaku, kuharap kamu tidak berpikir bahwa aku sengaja tidak ingin bertemu denganmu. Aku ingin sekali bertemu denganmu. Selama bertahun-tahun, aku berharap kita dengan cepat bertemu. Tetapi, semakin bertambah usia seiring perjalanan waktu, aku sadar. Apa kamu mau menerimaku di usiaku seperti ini? Apa kamu mau menerima kekuranganku ini? Aku sadar, kita berbeda. Sedari awal kita berbeda. Dari status kelas hingga sekarang perbedaan usia yang terpaut jauh. Apa jadinya jika kamu bersama dengan orang yang lebih tua 20 tahun darimu? Aku memikirkan itu semua.
Ini memang kesalahanku dari awal karena telah membuatmu jadi seperti sekarang ini. Aku tahu kamu lebih bahagia saat kamu masih berada di dinasti Joseon dibandingkan sekarang ini. Aku sedih ketika mendengar kamu dirawat di rumah sakit jiwa dan sekarang sakit-sakitan saat di penjara. Aku semakin merasa bersalah karena telah membuat anak orang kehilangan segalanya hanya karena aku. Aku benci diriku yang masih muda dan egois itu karena tidak memikirkan semuanya. Jika saja, kamu tidak menolongku, kamu tidak akan sengsara seperti ini. Harusnya aku menerima kenyataan, bukan lari dari masalah. Aku minta maaf, tuan Yi Tae Jun.
Sebelum ini terlambat, aku ingin kamu mencari masa depan kamu sendiri. Harapan indah sedang menantimu. Kamu tidak perlu memedulikan diriku lagi. Lupakanlah aku, tuan Yi Tae Jun. Aku ingin sekali kamu bahagia atas dirimu sendiri. Ku ucapkan selamat tinggal."
Yi Tae Jun terperangah membaca surat bertuliskan bacaan hanja itu. Polisi yang sedaritadi menunggu di pintu itu menegur Yi Tae Jun, "Saudara Yi Tae Jun? Sudah siap?"
"Tidak mungkin!" teriak Yi Tae Jun yang meneteskan air matanya, seakan-akan cinta nya ditolak. Teriakan itu membuat para suster itu menengoknya dan polisi terkejut.
"Apa yang terjadi?" tanya polisi itu. Namun tidak dijawab oleh Yi Tae Jun yang masih membaca surat bertuliskan hanja itu berkali-kali.
Surat yang dibacanya itu langsung ia tekuk dan masukkan ke dalam amplop. Yi Tae Jun segera menghampiri polisi itu yang bingung dengan sikapnya aneh. "Pak, saya ingin ke kantor polisi sekarang!"
"Heh?"
***
Inspektur Park Ju Cheol menutup pintu ruangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. inspektur Park Ju Cheol ingin makan siang di luar. Saat berjalan ke luar, Yi Tae Jun berlari menghampirinya dan mengejutkannya tiba-tiba. "Astaga! Anda ngapain ada di sini, bukannya di kantor imigrasi?!" hardik Inspektur Park Ju Cheol, merasa jantungnya seperti mau copot.
"Pak inspektur! Maaf saya ingin menanyakan sesuatu. Ada sesuatu penting yang harus saya tanyakan," kata Yi Tae Jun cepat.
"Anda tidak lihat sekarang jam berapa? Saya mau makan, ya ampun!" kesal inspektur Park Ju Cheol menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Baiklah, bicara sambil makan saja. Ini sangat penting, pak!"
"Penting untuk Anda tapi kepentingan saya terhadap makan jadi terganggu karena adanya Anda! Sudahlah, tunggu di ruangan saya saja!" inspektur Park Ju Cheol menggerutu dan dia langsung menaiki motornya untuk pergi mencari makan.
Yi Tae Jun menuruti perkataan inspektur Park Ju Cheol, dia akhirnya duduk menunggu di ruangan inspektur. Satu jam kemudian, pintu ruangan inspektur terbuka. Inspektur Park Ju Cheol terlihat lebih senang setelah makan, namun jadi tidak senang setelah melihat wajah Yi Tae Jun yang mengganggunya selalu. "Apa? Bicara soal Joseon lagi?" ledek inspektur Park Ju Cheol.
"Bukan, pak inspektur. Kedatangan saya kemari, saya ingin tahu keberadaan Lee Shin Ae."
"Kan saya sudah berusaha mencari.. tapi Lee Shin Ae yang Anda maksud itu susah ditemukan. Anda.."
Belum selesai berbicara, Yi Tae Jun langsung menyela, "Maaf sebelumnya saya telah menyela bapak inspektur. Tetapi, Lee Shin Ae yang pernah bapak tunjukkan datanya itu adalah orang yang saya cari."
"Heh?" inspektur Park Ju Cheol bingung, "Anda tidak bisa membedakan 16 tahun (usia Korea) dengan usia 37 tahun (usia Korea)?"
"Saya koreksi sebentar, pak. Usia 17 tahun (usia Korea), pak, bukan 16 tahun (usia Korea)."
"Ya, ya, apapun itu. Maksud saya.. saya sampai bingung dengan Anda ini. Anda benar-benar manusia langka yang pernah saya temui," ledek inspektur Park Ju Cheol lagi di sela kebingungannya.
"Terima kasih pujiannya, pak," balas Yi Tae jun yang malah membuat inspektur Park Ju Cheol yang tadi tertawa berubah diam langsung. "Kembali ke topik, pak. Apa bapak tahu, di mana tempat tinggal Lee Shin Ae 37 tahun (usia Korea) ini?"
"Seoul," ucap singkat inspektur Park Ju Cheol.