Setelah bertemu dengan Rian, Kanaya berencana untuk mencari pekerjaan paruh waktu. Bukan karena uang bulanan yang dikirim kedua orang tuanya tidak cukup. Hanya saja Kanaya ingin membeli barang-barang diluar kebutuhan pokoknya dengan uang hasil keringatnya sendiri.
" Yan, setelah ini lo mau kemana?"
"Gak kemana-mana sih, kenapa?" tanya Rian.
"Umm...gue mau cari lowongan kerja paruh waktu."
Rian tampak berpikir dan mengeluarkan handphonenya seperti mencari sesuatu.
"Haaa, gue tau! Disini ada lowongan pekerjaan juga, temen gue ngasih tau ini 3 hari yang lalu. Atau di kedai kopinya Virgo? lokasinya sih deket sini Kan. Gimana?" Kanaya tampak sedikit berpikir, kemudian mengangguk menyetuhui saran dari Rian.
Mereka berdua beranjak berjalan menuju kasir. Sesampainya disana Rian seperti berbasa-basi terlebih dahulu dengan karyawan resto ini. Sedetik kemudian karyawan yang berbicara dengan Rian tadi mengangguk dan pergi menuju pintu yang terletak tak jauh dari meja kasir.
Seorang laki-laki keluar dari pintu tersebut bersama seorang karyawan tadi. Laki-laki itu berjalan menghampiri Rian sembari menjabat tangan dan menanyakan kabar Rian untuk basa-basi.
Kanaya tersenyum dan membalas jabat tangan dari orang itu dan memperkenalkan dirinya.
"Kanaya"
"Tomy"
Tanpa berlama-lama, Rian langsung membicarakan inti dari ia meminta Tomy untuk menemuinya. Setelah disetujui oleh Tomy, ia langsung mengajak Rian dan Kanaya kembali duduk untuk membahas hal yang disampaikan Rian tadi.
"Lowongan part time ada sih, tapi...ini pacar lo Yan?" Bukannya membahas tentang pekerjaan, Tomy memilih untuk menggoda Rian. Menurut sepengetahuan Tomy, sudah hampir 1 tahun ini Rian tidak memiliki pacar dan selalu terlihat murung. Sangat berbeda dengan hari ini.
"Ayolah Tom, kita lagi bahah pekerjaan. Gak udah bahas-bahas dia pacar gue atau bukan." Rian menatap Tomy malas. Mungkin ini balas dendam Tomy seminggu yang lalu karena ia mengejek Tomy yang baru mengakhiri hubungan asmaranya.
"Hahahaha iya iya, jadi...Kanaya ya?"
"Iya"
" Kita ada 3 jadwal part timr sih, kadang sesuai jadwal yang ada dan kadang bisa disesuaikan dengan pekerja. Kalau boleh sih, gue bisa lliat jadwal lo gak? Masih kuliah kan?" Bukan Kanaya yang menjawab pertanyaan Tomy, tapi Rian. Ia buru-buru menjelaskan agar Tomy tidak berlama-lama berbicara dengan Kanaya. Karena ia tau sifat Tomy, ia pasti akan membocorkan rahasia Rian nantinya.
"Yan.., kan yang ditanya gue bukan lo," ucap Kanaya sedikit mencubit bahu Rian. Sedangkan Rian hanya membalas ucapan Kanaya dengan cengiran khasnya.