Bismillahirrahmanirrahim. Saya bersyukur Allah telah menganugerahkan banyak nikmat, salah satunya adalah Dia menciptakan saya sebagai manusia. Karena hak-Nya, saya tidak dijadikan tumbuhan atau binatang. Saya juga bersyukur bisa menghirup udara segar dan merangkai silaturahim yang indah bersama saudara-saudara saya. Pun betapa besar anugerah iman yang tertanam ke dalam jiwa ini. Semoga iman ini terus bertumbuh dengan bergeloranya syukur tanpa padam.
Shalawat serta salam semoga selalu terpancar tanpa henti kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, para sahabat, serta seluruh pengikut beliau hingga Hari Akhir. Seluruh kebaikan tersalurkan kepada manusia agung tersebut yang tetap bersinar sepanjang zaman. Keteladanan beliau tetap abadi melampaui zaman.
Saya sangat bersyukur Allah memberi saya ruang dan waktu untuk menuliskan renungan dan catatan sederhana ini demi menjaga kesegaran pikiran, hati, dan jiwa agar semakin dekat dengan-Nya. Berlumurnya dosa dan makin dekatnya dengan kematian mendorong diri saya untuk selalu bersyukur dan ingin meninggalkan warisan karya, kendati sangat sederhana.
Renungan ini hendak meneguhkan bahwa Allah menciptakan kita untuk bahagia. Jika ada musibah memerciki hidup kita, itu bukan karena Allah ingin mencabut kebahagiaan dalam diri kita, melainkan Dia menarik kita agar lari kepada-Nya. Ketika ada derita yang mencekam jiwa kita, tak lain Allah hendak membuat cekungan yang dalam sehingga limpahan kebahagiaan memasuki hati kita.