Sebatas Selat Sunda

intan elsa lantika
Chapter #1

Prolog

Tahun 2006.

Dalli yang selalu dibully karena ia merupakan anak keturunan Tionghoa terpaksa memilih untuk menunda untuk melanjutkan sekolah ke SMP. Dalli memilih untuk tidak sekolah selama satu tahun, karena sudah tidak mau dibully lagi. Dalli meminta pada ibunya agar mereka pindah kembali ke Jakarta dan ia disekolahkan di sekolah yang ada anak-anak Tionghoanya. Namun sudah menunggu satu tahun Dalli tidak kunjung dibawa pindah dari Kerinci. Akhirnya Dalli kembali sekolah dan ia bisa satu kelas dengan Puti, tetangganya yang sudah menjadi sahabat sejak awal Dalli pindah ke Sumatera.

Dalli dan Puti selalu bersama saat di sekolah, mereka memiliki kesamaan kulit putih dan mata yang sipit. Setidaknya hal itu bisa mengurangi perundungan yang terjadi pada Dalli, karena Puti sudah membuktikan bahwa pribumi juga bisa memiliki fisik yang mirip keturunan Tionghoa.

Hari itu berlalu seperti hari biasanya, Puti dan Dalli berjalan menyusuri kebun teh untuk pulang ke rumah sepulangnya dari sekolah. Dalli berjalan pelan di depan Puti dan Puti selalu mengikuti langkah Dalli. Saat mereka hampir keluar dari kebun teh, Dalli melihat dua orang anak laki-laki yang terlihat seperti menunggu mereka di ujung jalan. Saat mereka mendekati kedua anak itu, salah satunya langsung berteriak.

"Woi Cina!"

Dalli langsung kaget dan teringat trauma kelam yang terjadi padanya pada tahun 1998 silam. Dalli terduduk dan menutupi kepalanya karena takut dipukuli. Puti heran melihat Dalli, "Kakak ngapain? Berdiri!" perintah Puti.

Dalli mengangkat kepalanya untuk menatap Puti.

"Mereka cuma mau gangguin aku! Udah biasa!" ucap Puti.

Puti menarik tangan Dalli untuk pergi, Puti dan Dalli melewati dua anak laki-laki itu dengan cepat.

"Sombongnya Puti," ujar salah satu dari anak itu.

"Biarin!" Puti menjulurkan lidah, meledek anak-anak itu.

Kedua anak laki-laki itu hanya tertawa, Puti dan Dalli berlalu.

Sebelum pulang ke rumah, Puti dan Dalli duduk di pohon besar. Ini termasuk rutinitas Puti dan Dalli setiap pulang dari sekolah.

"Anak-anak tadi itu siapa?" tanya Dalli.

"Masa kakak nggak kenal? Kakak kelas di sekolah!"

"Hmm, aku kan nggak pernah kenal pribumi!"

"Lah, aku?"

"Kamu kan kayak orang Cina juga!" Dalli tertawa.

Lihat selengkapnya