Sebatas Selat Sunda

intan elsa lantika
Chapter #2

1. Apa Arti Demo?

Tahun 2014.

Puti sedang di buat pusing oleh tugas kuliah yang menumpuk, ia sibuk membolak-balikan buku yang sangat tebal, entah apa yang dia cari, sepertinya sangat sulit untuk ia temukan dalam buku itu. Puti menyerah, ia menengadahkan wajahnya, ia putar kepalanya beberapa kali untuk melemaskan otot-otot lehernya.

"Ya ampuun, kuliah kok susah banget ya? Kayaknya aku mau nikah aja!" ujar Puti mengeluh.

"Tio udah wisuda kan?" tanya Novi teman satu kos Puti.

"Udah," jawab Puti singkat.

"Wah, kapan kalian mau nikahnya?"

"Aku lagi ngeluh, Nov! Nggak serius!"

"Oh, kirain kamu beneran udah mau nikah aja, kayaknya enak deh nikah!" jawab Novi polos.

Puti menatap lelah pada Novi.

"Iya kalo sama orang yang tepat enak, kalo enggak, ya nyiksa diri! Kayak Beno, pacar kamu itu nggak cocok dijadiin suami!" ujar Puti.

"Iiih kenapa?"

"Manja banget! Kalo marah ngerusak barang! Aku sih big no ya sama cowok kayak gitu!"

"Emangnya Tio kalo marah nggak ngerusak barang?" tanya Novi polos.

"Nggak! Dia juga jarang marah," jawab Puti sambil berfikir.

"Tapi kok kamu nanyain Tio mulu? Emangnya kamu percaya ya, aku bakalan nikah sama Tio?" lanjut Puti.

"Iya kan kamu sendiri yang cerita, kalo Tio udah lamar kamu untuk jadi istrinya dia!"

"Hah, dia aja nggak jelas wujudnya di mana sekarang! Dulu waktu kuliah katanya sibuk travelling, sekarang udah sibuk sama CPNSnya, trus nanti bakalan sibuk sama penempatannya! Udahlah, bisa aja kan dia udah lupa!" jawab Puti yang mulai tidak percaya diri untuk menanti kejelasan hubungannya dengan Tio.

Hari ini sudah hari ke 917, dihitung sejak awal Tio meminta Puti untuk menjadi istrinya. Sudah hampir 1000 hari, namun belum ada kepastian tentang hubungan mereka.

"Tapi komunikasi kalian lancar kan?"

"Lancar sih,"

"Tiap hari atau tiap malam nggak telponannya?"

"Ya kapan sempat aja!"

"Itu mah namanya nggak lancar, Puti! Lancar itu kayak aku sama Beno, tiap malam pasti nelpon!"

Novi melihat jam di handphonenya.

"Nah, jam 9 malam! Biasanya bentar lagi dia bakalan nelpon nih!"

Tak lama kemudian handphone Novi langsung berdering.

"Kaaan, gini nih kalo cowok niat dan serius sama hubungan!" Novi memperlihatkan layar handphonenya yang sedang berdering pada Puti, Novi beranjak keluar kamar untuk telponan.

Lihat selengkapnya