Sebatas Selat Sunda

intan elsa lantika
Chapter #11

10. Ketahuan

Puti dan Tio kembali ke hotel dalam keadaan lelah, bukan lelah karena ikut aksi kamisan, namun lelah dengan perjalanan yang selalu ditemani kemacetan di ibu kota. Mereka berjalan di lorong hotel menuju kamar mereka yang bersebelahan.

"Oh iya, hp aku mana?" tanya Puti pada Tio.

"Di kamar," ujar Tio santai.

"Kok nggak dibawa sih?"

"Kamu kenapa nggak jemput ke kamar!?"

"Nggak! Aku nggak mau masuk kamar kamu lagi!" ujar Puti menolak.

"Ya udah, nggak usah ambil hpnya kalo gitu!" goda Tio.

"Iiih, Tio!"

"Mau hpnya nggak?"

"Mau!"

"Ya udah, yuk jemput di kamar!"

Puti tersenyum menatap Tio, "Kamu mau ngapain? Jujur!"

"Mau balikin hp kamu!"

"Haaa, beneran? Jujur aja! Mana tau aku mau!" Puti balik menggoda Tio.

"Uuuu, berani juga ya! Aku suka!"

Puti dan Tio sampai di depan kamar Tio, Tio segera menempelkan kartu dan membuka pintu, Tio masuk ke kamar dan berusaha merapikan barang-barang se terjangkaunya agar Puti tidak protes lagi dengan barang-barang berserakan.

"Assalamu'alaikum! Ucapin salam dulu! Biar setannya pada pergi. Biar nggak bisikin yang aneh-aneh!" ucap Puti.

"Kalo patokannya hal aneh-aneh, berarti setannya kamu!" canda Tio.

Puti tertawa.

Tio segera mengambil hp Puti.

"Nih," Tio mengulurkan hp Puti.

"Gih, balik ke kamar, ntar otak kamu kemana-mana lagi!" usir Tio.

"Iisshh, ya udah aku balik dulu ya," pamit Puti.

"Oh iya, bentar! Aku iseng aktifin hp kamu semalem, jam satuan, ternyata Reza masih nelfonin kamu! Jadi aku matiin lagi hpnya! Sekarang idupin lagi dulu, aku penasaran juga, dia kirim pesan banyak bange!" ujar Tio.

"Niat banget nelfonya," gerutu Puti sambil mengambil hp.

"Tandanya dia perhatian banget sama kamu!" ujar Tio.

"Masa?"

"Hm, mhh, cie diperhatiin banget sama calon jodohnya!"

"Heh? Apaan sih?" jawab Puti sambil menghidupkan hp.

Saat hp Puti hidup ia sangat terkejut melihat banyak sekali pesan dari ibunya, Reza dan Novi yang menanyakan keberadaan Puti berkali-kali.

"Mati aku!" ujar Puti kaget.

"Kenapa?" Tio langsung mengintip hp Puti.

"Kayaknya Novi juga nyariin aku!"

"Trus?"

"Aku juga nggak bilang apa-apa sama Novi! Kan pas kita ke bandara Novi masih sama Beno! Aduuuh! Pasti Novi juga ikut cemas nyariin aku! Mati aku! Aku bakalan ketahuan!" Puti sangat cemas.

"Telfon mama kamu secepatnya! Bilang kamu lagi dimana kek, bilang kamu baik-baik aja, biar mama nggak cemas!"

"Aku takut!"

"Nggak apa-apa! Cepetan!"

Puti segera menelfon ibunya. Tidak lama telfon itu diangkat.

"Halo ma,"

Lihat selengkapnya