Sebatas Selat Sunda

intan elsa lantika
Chapter #12

11. Kota Pekanbaru

Puti berdiri di depan bandara dengan perasaan yang sangat berat, ia menatap Tio yang sibuk menurunkan koper Puti dari taxi, lalu langsung membawanya mendekat pada Puti.

"Yuk, kamu bisa check-in sendiri kan?" tanya Tio.

"Bisa,"

"Ya udah, kamu langsung masuk aja!" pinta Tio.

"Tapi pesawatnya kan masih lumayan lama,"

"Satu jam lagi, ini pun udah telat untuk check-innya!"

"Aku belum mau pergi," ucap Puti manja.

"Aku juga harus ke kantor, Puti! Hari ini pengumuman penempatan aku!"

"Kamu nggak bakalan pergi jauh-jauh kan? Di Jakarta aja kan?" Puti memastikan agar Tio tidak pergi ke tempat yang jauh.

"Belum pasti, kalo aku ditempatkan di kampus, aku bisa aja di taro di kampus regional, di Papua pun bisa. Kamu do'ain yang terbaik ya! Untuk kita juga, berbdo'a agar Tuhan tetap satukan kita!" ujar Tio.

Puti mengangguk, "Ya udah, aku masuk dulu ya!" Puti pamit.

Tio mengulurkan tangan untuk menyalami Puti. Puti mencium punggung tangan Tio sebagai tanda Puti menghormati Tio, saat hendak melepaskan tangannya dari genggaman tangan Tio, tiba-tiba Tio langsung mencium pipi Puti dengan hangat, mata Puti terpejam walaupun itu hanya terjadi sepersekian detik, Puti meresapi rasa yang membuat darah serasa mengalir deras dari kepala ke seluruh tubuhnya dengan sangat cepat, badan Puti serasa sangat ringan dan serasa hampir melayang.

"Udah, cepetan masuk!" ucap Tio menyadarkan Puti, mata Puti terbuka lagi lalu menatap Tio sebentar.

Nafas Puti masih cepat, Jantungnya masih berdegup dengan sangat kecang. Puti memaksakan senyum pada Tio.

"Aku pamit ya," ucap Puti.

"Jangan lupa kabari kalo udah sampai!" pinta Tio.

"Kalo Reza hubungi kamu, sebut aja nama hotel dan nomor kamar, biar aku yang ketemu dia!" lanjut Tio.

Puti mengangguk paham dan langsung berlalu masuk ke pintu check-in, saat hendak memasuki pintu, Puti berbalik dan kembali menatap Tio, Puti melambaikan tangan dan Tio juga membalas lambaian tangan Puti.

Puti bejalan memasuki bandara dengan langkah yang terasa berat, kali ini bandara memberi kesan yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya, jika sebelumnya bandara menjadi tempat yang sangat membahagiakan, sekarang bandara menjadi tempat yang menyakitkan.

Lihat selengkapnya