Sebeh Pengasih

Iswara Putri Jilan
Chapter #9

H-1 Perpulangan

Masa ujian telah usai. Hari libur pertama sudah di depan mata, terhitung tinggal dua hari lagi. Lusa adalah hari perpulangan seluruh santri. Pihak pondok memberi kami waktu libur selama dua minggu. Hanya 14 hari. Bagiku itu kurang, tapi itu lebih baik di banding temanku yang seorang perantau dan terpaksa tidak pulang. Meski demikian, biasanya mereka rutin memberi kabar melalui telepon atau video call untuk mengobati rasa rindu mereka pun orang tua mereka. Umumnya memang banyak dari santri di sini yang merantau ke Jogja untuk menuntut ilmu. Mereka tak bisa pulang sebab beberapa hal tertentu.

Beberapa faktor yang biasanya muncul dari diri mereka sendiri yaitu sudah merasa lebih nyaman untuk tetap tinggal di asrama bersama teman-teman rantau yang lain daripada pulang ke rumah. Terbukti sendiri mereka memang terlihat enjoy menjalani kehidupan di pondok bersama yang lain. Mereka merencanakan berbagai hal yang dijalani bersama; contohnya pergi kemana pun mereka mau. Atau faktor lain adalah mereka yang malas harus bolak-balik pulang pergi dari rumah lalu kembali ke pondok lagi. Begitu pun biaya transportasi yang memakan cukup banyak uang karena jarak jauh yang ditempuh.

Esoknya aku bangun lebih awal daripada biasanya, mengingat besok adalah hari perpulangan membuatku lebih bersemangat menjalani hari ini.

"Bangun! Bangun!" Aku mengguncang-guncangkan tubuh teman-temanku yang masih terlelap nyenyak.

Jam di dinding menunjukkan pukul 03.00. Niatku ingin mengajak mereka untuk mandi lebih awal kemudian mendirikan sholat tahajud, namun tak ada satu pun dari mereka yang bangun.

Lihat selengkapnya