Sebeh Pengasih

Iswara Putri Jilan
Chapter #14

Perasaanku?

Atensi Kang Azzam ku rasa semakin penuh diberikan padaku. Aku merasa lega setelah menceritakan semuanya padanya. Aku hanya butuh pendengar seperti Kang Azzam ini. Aku sudah cukup dengan itu dan tak memerlukan hiburan lain. Di saat orang lain sedang merasa di titik terendah dan malah mendapat penghakiman yang tak diinginkan si pencerita. Dan hey, sejak kapan kami menjadi sedekat ini?

"Al," panggilnya.

"Hm?" Aku mendongak ke arah samping kiri. Tempat Ia berdiri. Isakanku sudah reda.

"Do you need a hug?"

Mendengar tawarannya membuatku spontan tertawa sebab menurutku itu hal yang lucu. Apakah Kang Azzam sedang bercanda denganku? Mana mungkin Dia menanyakan hal yang seperti itu? Jelas kami diharamkan melakukan kontak fisik seperti itu. Apalagi kami adalah santri yang lumrahnya lebih banyak mendapat ilmu dari pondok dibanding orang-orang awam lainnya.

Setelah reda tawaku, aku menggeleng, "Kang Azzam bercanda?"

Herannya Kang Azzam pun menjawab dengan gelengan persis sepertiku tadi. Ia tidak sedang bercanda?

"Al," panggilnya lagi.

Lihat selengkapnya