Sebeh Pengasih

Iswara Putri Jilan
Chapter #15

Penerimaan

Aku takut salah bicara saat menjawab. Aku takut Kang Azzam yang ku kenal nantinya tidak lagi sama. Aku menjeda sebentar ucapanku, mengambil oksigen sebanyak yang ku bisa.

“Aku ... Aku juga sayang sama Kang Azzam. Seperti sayang seorang adik pada kakaknya. Sayang sebagai keluarga yang ku harap akan selalu begitu hingga selamanya. Aku sudah anggap Kang Azzam sebagai kakakku sendiri. Maaf .…” Aku berkata lirih dan menunduk setelah mengatakannya.

Kang Azzam seketika mengambil jarak, begitu pun denganku. Ikut menjauh darinya. Dirinya seperti tak menyangka akan jawabanku ini. Jantungku berdegup tak karuan menanti responnya.

“Tapi Al, nggak ada sedikit pun rasamu padaku kah?” 

Aku menggeleng pelan saat mendengar suara paraunya. Ku dengar ia menghela nafas berat. Ya Allah, aku merasa sangat bersalah. Aku pasti telah memberi luka pada hatinya yang tulus itu.

"Sungguh? Bagaimana kalau kita coba jalani dulu, Al? Biar waktu yang ambil peran. Berjalan pelan-pelan, Al." Ia terus meyakinkan.

Aku mengernyit, terperangah mendengarnya. Pernyataan apa ini? Apa maksudnya? Jalani apanya? Hubungan yang lebih untuk kami? Pemahamanku tepat. Bukankah benar begitu?

"Jalani apa, Kang?"

Aku mencoba untuk sedikit berbasa-basi seolah tak paham. Jika memang pemahamanku benar, aku akan sangat kecewa padanya.

Lihat selengkapnya